YOGJAKARTA – Kebutuhan biomassa untuk co-firing terus meningkat, PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) pada tahun ini akan memasok 2,2 juta ton kebutuhan biomassa di 47 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milikPLN Grup.
Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan mengungkapkan kebutuhan biomassa dari tahun ke tahun semakin meningkat. Sebab, penggunaan biomassa ini mampu mereduksi emisi di PLTU, dan mengurangi porsi penggunaan energi fosil.
“Pada tahun ini PLN EPI akan memasok biomassa di 47 PLTU milik PLN Grup. Total kebutuhannya mencapai 2,2 juta ton. Ini naik signifikan dibandingkan realisasi tahun 2023,” ungap Mamit Setiawan kepada media di Yogjakarta, Jum’at (25/7/2024).
Mamit menambahkan, penggunaan biomassa tak akan mengerek biaya pokok produksi pembangkit. Harga biomassa yang terjangkau bahkan berbanding 1:1 dengan batubara membuat biomassa sangat ekonomis digunakan.
“Saat ini batubara US $ 5 – 6 Sen (sekitar Rp 7.795 – 9.354) per kilo Watt hour (kWh). Biomassa juga setara dengan itu. Jika dibandingkan dengan EBT lain, biomassa ini yang paling murah,” tambah Mamit.
Mantan pengamat energi ini menjelaskan, pada tahun 2025, 52 PLTU akan menggunakan biomassa dengan total kebutuhan mencapai 10,2 juta ton biomassa.
Untuk bisa menjaga pasokan, berbagai upaya dilakukan oleh PLN EPI. PLN EPI melakukan pemetaan digital untuk mengindentifikasi potensi biomassa yang mendukung perencanaan pasokan sebesar 2,2 Juta Ton pada tahun 2024 dan 10,2 Juta Ton pada Tahun 2025.
Pada Februari 2023, PLN EPI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DIY, Keraton Yogyakarta, dan masyarakat Gunung Kidul, memanfaatkan lahan seluas 30 Ha dengan penanaman 50 ribu pohon dan pembibitan saat ini siap tanam sebesar 50 ribu pohon. Dimana target panen perdana tahun 2025 sebesar 25 ton/Ha/thn.
“Langkah kerjasama ini sekaligus mampu mendorong peningkatan perekonomian masyarakat. Memanfaatkan lahan tak terpakai, justru bisa memberikan dampak ekonomi sirkular bagi masyarakat,” ujar Mamit.
Sebagai langkah strategis untuk mendukung target penyediaan biomassa PLN EPI terus menambah penanaman pohon di Gunungkidul.
” Pada bulan Maret lalu kami telah menambah penanaman 50.000 pohon dan di bulan November ini akan ada penambahan 50.000 pohon lagi. Hal Ini dilakukan guna mengejar pencapain panen 300.000 ton biomassa di tahun 2026,”pungkas Mamit