JAKARTA – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita
Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan, kembali menegaskan komitmennya untuk konservasi dan perlindungan perairan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves). Acara
penandatanganan yang berlangsung di Hotel Borobudur Jakarta ini merupakan
tahun ketiga dari kolaborasi strategis dalam program rehabilitasi mangrove, sebagai bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (TJSL)/Corporate Social Responsibility (CSR) yang diinisiasi oleh Kemenko Marves.
Direktur HSE (Health, Safety, Environment) Harita Nickel, Tonny Gultom mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bukti nyata komitmen Harita Nickel terhadap tata kelola bisnis yang berkelanjutan. “Program rehabilitasi mangrove dan berbagai program pelestarian lingkungan lainnya adalah manifestasi dari komitmen Harita Nickel terhadap prinsip-prinsip ESG. Kami percaya bahwa kolaborasi dengan
berbagai pihak sangat penting untuk mencapai target rehabilitasi mangrove
nasional,” ungkap Tonny.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Nani Hendiarti, menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan berbagai pihak dalam program ini. “Kami mengapresiasi dukungan dari semua pihak, seperti perusahaan Swasta, NGO, BUMN dan lainnya. Sinergi ini memang sangat diperlukan untuk mendukung pemenuhan target nasional untuk merehabilitasi 600.000 hektare lahan
mangrove pada tahun 2024,” ujar Nani.
Nani juga menekankan pentingnya fungsi mangrove dalam mitigasi dampak dari
perubahan iklim. “Dampak perubahan iklim semakin nyata, terutama di pesisir
dengan meningkatnya kejadian banjir rob dan kenaikan permukaan air laut, yang
saat ini sudah mencapai 0,8-1,2 cm per tahun. Ekosistem mangrove berperan
penting dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim melalui pengelolaan ekosistem karbon biru,” tambahnya.
Sejak 2021, Harita Nickel telah menanam 67.691 bibit mangrove di area seluas
23,04 hektare yang tersebar di empat lokasi di Kabupaten Halmahera Selatan, meliputi Desa Soligi di Kecamatan Obi, Desa Awango dan Belang-Belang di
Kecamatan Bacan dan Desa Guruapin di Kecamatan Kayoa. Kerja sama ini
melibatkan Universitas Khairun Ternate, pemerintah desa, dan masyarakat
setempat, dengan pemantauan rutin untuk memastikan pertumbuhan dan
kelangsungan hidup mangrove.
Harita Nickel juga telah memasang lebih dari 1.700 blok terumbu karang buatan untuk mendukung pertumbuhan rumah ikan di perairan sekitar yang kedepannya dapat bermanfaat bagi perekonomian masyarakat sekitar. Selain rehabilitasi mangrove, Harita Nickel juga menjalankan program pemantauan laut yang dilakukan mencakup pemantauan kualitas air laut, kualitas sedimen laut, dan biota laut yang meliputi plankton, benthos, terumbu karang dan ikan karang.
Acara ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Mangrove Sedunia yang
diselenggarakan oleh Kemenko Marves, KLHK, dan KKP. Selain pendatanganan
Perjanjian Kerja Sama (PKS), kegiatan ini juga diisi dengan talkshow dan diskusi
yang bertemakan “Memperkuat Pencapaian Aksi Iklim Indonesia melalui
Perlindungan Ekosistem Karbon Biru.”