Sangasanga – PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, berhasil menambah produksi minyak dan gas bumi sehingga produksinya saat ini mencapai 5.649 barel minyak per hari (bopd) dan gas sebesar 6.237 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd).
Pencapaian ini didukung dengan banyak cara dan langkah penting, seperti penerapan inovasi BioEcoFizz dan Pertanofa, kegiatan rocking yakni intervensi tanpa rig untuk memantik sumur yang memiliki aliran alami (natural flow) sehingga sumur-sumur yang sebelumnya sudah berhenti berproduksi dapat mengalirkan migasnya kembali, instalasi Mini Gas Compressor di sumur gas yang juga berperan sebagai Flare Recovery Unit di area station pool (SP), serta percepatan program Well Service.
Pjs. General Manager Zona 9, Ade Diar Suhendar, menjelaskan komitmen perusahaan untuk terus menerapkan berbagai inovasi dan teknologi yang dapat mendukung perusahaan dalam mempertahankan tingkat recovery dan produksi lapangan-lapangan migas yang sudah mature. “Penerapan inovasi BioEcoFizz dan Pertanofa merupakan hasil sinergi dengan PT Pertamina (Persero) dan Subholding Upstream Pertamina untuk mendukung tingkat produksi migas yang dikontribusikan oleh Pertamina terhadap produksi migas nasional,” ungkap Ade.
Menurut Ade, penerapan BioEcoFizz dan Pertanofa memiliki konsep yang sama, di mana keduanya mengubah air di dalam lubang sumur menjadi busa atau foam, sehingga mengurangi tinggi kolom air dalam sumur dan membuat tekanan hidrostatik berkurang. “Ketika tekanan hidrostatik berkurang dan lebih rendah dari tekanan reservoir, sumur yang sebelumnya mati akan dapat mengalir kembali,” jelasnya.
Selain inovasi tersebut, dilakukan juga aktivitas rocking yang diterapkan di lokasi sumur NKL-1042 yang berhasil memberikan peningkatan produksi sebesar 838 bopd dan 1.027 mscfd. Sebelumnya, sumur ini mengalami tren penurunan produksi dari waktu ke waktu. Secara bertahap, aktivitas tersebut diterapkan di sejumlah sumur gas sehingga menghasilkan total produksi mencapai 149 mmscf hingga pertengahan tahun 2024.
Senior Manager PEP Sangasanga Field, Sigid Setiawan, menyatakan, Perusahaan akan terus mendukukung penerapan inovasi dan teknologi yang tepat guna membuka peluang–peluang lain yang memungkinkan perusahaan untuk memperpanjang usia sumur dan memelihara tingkat produksi migas,” ujar Sigid.
Selain aktivitas rocking, menurut Sigid, pencapaian produksi PEP Sangasanga Field didukung upaya lain berupa pemasangan mini gas compressor yang juga berperan sebagai Flare Recovery Unit di SP. Instalasi ini memberikan kontribusi cukup besar bagi produksi gas Sangasanga Field dengan rata-rata 21 persen dari total penjualan gas, atau secara 281 MMSCF per Juli 2024. Peningkatan ini berkontribusi penting dalam rangka memenuhi Kontrak Bersama Jual Beli Gas dengan PLN Tanjung Batu. ”Atas semua upaya dan inovasi yang dilakukan, PEP Sangasanga Field saat ini berhasil memproduksi dan terus berkontribusi bagi pemenuhan kebutuhan energi Indonesia,” pungkasnya.
PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field di bawah Subholding Upstream Regional 3 yang dinakhodai PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) dalam menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Melalui kerja sama dengan SKK Migas, PEP Sangasanga Field bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya terus melakukan beragam inovasi dan aplikasi teknologi dalam menghasilkan energi yang selamat, efisien, handal, patuh, dan ramah lingkungan.