Friday , November 22 2024

Menko Marves Apresiasi Penerapan Digitalisasi Sektor Hulu Migas

Jakarta – Pemerintah berkomitmen untuk mempercepat penerapan digitalisasi di berbagai sektor, termasuk dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Digitalisasi telah berhasil meningkatkan efisiensi serta mengurangi potensi korupsi dalam pengadaan pemerintah. Hingga saat ini, sekitar 85 persen pengadaan pemerintah telah dilakukan melalui e-catalog, dengan lebih dari 8,8 juta item terdaftar.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam sambutan pembukaan Supply Chain & National Capacity Summit 2024, di Jakarta, Rabu (14/8).

Pada acara pembukaan, selain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, hadir Menteri ESDM, Arifin Tasrif sebagai pembicara kunci. Acara ini juga dihadiri Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto, mantan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, para eksekutif perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama, pucuk pimpinan industri penunjang hulu migas nasional.

“Penerapan e-catalog adalah salah satu keberhasilan terbesar yang telah kita capai, dan ini adalah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah pemerintahan kita,” ujarnya.

Luhut memuji langkah SKK Migas dalam penerapan digitalisasi di sektor hulu migas. Menurutnya, digitalisasi membuka banyak peluang dan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan global dan domestik.

Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam kesempatan yang sama mengatakan, rantai suplai yang efektif dan efisien menjadi fondasi suksesnya industri migas. “Kita membutuhkan pengelolaan rantai supplai yang bukan sajah tangguh, tapi juga fleksibel untuk beradaptasi dengan perubahan pasar,” katanya.

“Transformasi digital dalam manajemen rantai suplai, seperti penggunaan teknologi dan kecerdasan buatan untuk dapat meningkatkan transparansi, efisiensi, dan kecepatan proses. Teknologi ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah dengan lebih cepat,” katanya.

Arifin menambahkan, beberapa aspek kunci dalam pengembangan kapasitas nasional yang perlu diperhatikan diantaranya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan tenaga kerja yang terampil dan terlatih, industri hulu migas dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing industri nasional.

Sementara itu, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, dalam sambutan pembukaan mengatakan, Supply Chain & National Capacity Summit 2024 kembali di gelar setelah sembilan tahun absen. Acara ini kembali digelar mengingat dinamika industri hulu migas yang semakin ketat dan kompetitif, terutama dalam pengelolaan rantai suplai. Tema yang diusung dalam acara ini, “Navigating Long Term Plan Through Integrated Supply Chain for National Capacity Building”, sangat relevan dengan tujuan SKK Migas untuk mencapai produksi 1 juta barel per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD).

“Industri hulu migas merencanakan kegiatan masif yang akan memberikan peluang dan tantangan terhadap pengelolaan rantai suplai, termasuk peningkatan investasi hingga US$ 16,1 miliar atau sekitar Rp 242 triliun pada tahun 2024,” ungkapnya.

Dwi juga menekankan pentingnya digitalisasi dalam pengelolaan rantai suplai sebagai salah satu pilar strategis industri hulu migas. SKK Migas, lanjutnya, telah mengimplementasikan platform IOG e-Commerce untuk pengadaan barang dengan nilai hingga Rp 1 miliar. Inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat proses pengadaan, memperluas pasar bagi penyedia barang lokal, dan menciptakan kompetisi yang sehat.

“Antusiasme pelaku rantai suplai hulu migas untuk menggunakan e-commerce ini cukup tinggi. Hingga saat ini, 132 penyedia barang dan 2425 item telah terdaftar di IOG e-Commerce, dengan 28 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang sudah mulai bertransaksi,” jelas Dwi.

Dijelaskan, tantangan yang dihadapi industri hulu migas semakin kompleks, mengingat adanya sejumlah pekerjaan besar yang akan berjalan dalam waktu yang bersamaan. Pekerjaan tersebut termasuk proyek strategis nasional hulu migas yang ditargetkan mulai produksi antara 2027 hingga 2030.

“Melalui penguatan rantai suplai yang efisien dan terintegrasi, SKK Migas berkepentingan memastikan bahwa proyek strategis hulu migas berjalan sesuai jadwal, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi energi nasional,” katanya.

Supply Chain & National Capacity Summit 2024 akan berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 14 hingga 16 Agustus 2024.

“Selain memperkuat rantai suplai industri hulu migas, Supply Chain & National Capacity Summit 2024 ini juga perlu memberikan penekanan pada optimalisasi penggunaan produk dalam negeri. Optimalisasi ini termasuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia,” kata Dwi.

Dia menjelaskan, tantangan yang dihadapi industri hulu migas semakin kompleks, mengingat adanya sejumlah proyek besar yang akan berjalan dalam waktu yang bersamaan. Pekerjaan tersebut termasuk proyek strategis nasional hulu migas yang ditargetkan mulai produksi antara 2027 hingga 2030.

Salah satu agenda penting yang berlangsung di hari pertama adalah Leadership Talks dan COO Forum, yang mengangkat tema ‘Navigating Challenges: Leadership Perspectives in Future Oil and Gas Industry’. Para pimpinan perusahaan di sektor migas tersebut berbagi pandangan tentang solusi untuk menghadapi tantangan industri hulu migas ke depan.

Pada event ini, SKK Migas menandatangani beberapa Nota Kesepahaman (MoU) yang akan mendukung optimalisasi penggunaan produk dalam negeri, termasuk kerjasama di bidang pendidikan dan penelitian.

Supply Chain & National Capacity Summit 2024 merupakan puncak rangkaian pre event SCM Summit yang telah diadakan di Surabaya dan Batam pada bulan Juni dan Juli kemarin. Event di Jakarta ini akan melanjutkan momentum positif yang telah tercipta di Surabaya dan Batam.

Cek juga

CEO Climate Talks: PLN Siap Dukung Pemerintah Capai 75% Energi Terbarukan hingga Tahun 2040

BAKU, Fokus Energi — PT PLN (Persero) menegaskan kesiapannya untuk mendukung visi swasembada energi dengan …