Jakarta – INPEX Corporation (INPEX) melalui anak perusahaannya INPEX Masela, LTD. (INPEX Masela)
sebagai operator Proyek LNG Abadi turut andil dalam giat hulu migas dengan berpartisipasi pada ajang “Joint Convention 2025” di Semarang pada tanggal 1 – 3 Juli, yang mengusung tema “Sustainable Energy Resilience: Indonesia’s Path to Self Sufficiency”.
Konferensi dan Seminar Joint Convention Semarang 2025, yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali, merupakan inisiatif dari asosiasi profesi terkemuka di bidang energi dan sumber daya alam di Indonesia, yaitu Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI), Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI), dan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI).
Konvensi dibuka secara resmi melalui upacara pembukaan yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Dr. Ir. Dadan Kusdiana, M.Sc., serta Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, SE, MM.. Dalam sambutan kuncinya, Dr. Dadan Kusdiana menyampaikan arah strategis pengembangan energi Indonesia, dengan menekankan pentingnya inovasi, keberlanjutan, serta percepatan peran industri dalam mendukung peningkatan ketahanan energi nasional.
Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi panel, di mana Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Rikky Rahmat Firdaus, S.T., M.T. menyampaikan bahwa daya saing investasi hulu migas Indonesia saat ini berada di peringkat ke-9 dari 14 negara di Asia Pacific. Beliau menekankan urgensi strategi terobosan untuk meningkatkan daya saing dan menempatkan Indonesia pada posisi yang lebih baik di kancah global. ”Terdapat setidaknya 15 proyek strategis di industri hulu migas Indonesia, termasuk di dalamnya Proyek Abadi, WK Masela, yang diharapkan berproduksi sesuai jadwal”, ujar Rikky
Selama tiga hari pelaksanaan, konvensi ini berhasil menarik lebih dari 2.500 peserta dan pengunjung, termasuk para
profesional energi, akademisi, pakar industri, pejabat pemerintah, pembuat kebijakan, pelajar, serta masyarakat umum. Executive Project Director INPEX Masela, LTD., Jarrad Blinco, turut berpartisipasi menjadi salah satu narasumber dalam sesi diskusi panel pada hari pertama. Dalam pemaparannya, Jarrad menyampaikan mengenai pengembangan Proyek LNG Abadi.
“Proyek Abadi merupakan proyek strategis yang sangat penting, baik bagi INPEX maupun Indonesia. Berlokasi di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, wilayah yang lokasinya jauh dari pusat aktivitas utama, proyek ini membutuhkan
perencanaan logistik dan teknis yang presisi. Salah satunya adalah tantangan teknis dimana pipa harus melintasi Palung
Tanimbar dengan kedalaman lebih dari 1.500 meter.” Ujar Jarrad Blinco.
“Selain itu Fasilitas Floating Production Storage and Offloading (FPSO) yang akan dibangun juga merupakan salah satu yang
terbesar di Indonesia. Kami akan menggunakan sistem Christmas Tree terbesar yang pernah diproduksi di Indonesia, serta menjadikan proyek ini sebagai yang pertama menerapkan teknologi subsea Christmas Tree CCS melalui sumur bawah laut.
Ini mencerminkan skala dan kompleksitas proyek yang luar biasa.” Lanjutnya.
“Kami meyakini bahwa proyek ini akan menjadi salah satu kontributor utama dalam memperkuat ketahanan energi nasional.
Tentunya dengan sinergi bersama para mitra dan dukungan kuat dari Pemerintah melalui SKK Migas, kami bertekad untuk
merealisasikan proyek ini agar dapat segera memasuki tahap produksi. Saat ini, kami sedang menyelesaikan tahap akhir
proses tender dan dalam waktu dekat akan memulai fase Front-End Engineering Design (FEED), yang menjadi tonggak
penting dalam perjalanan proyek ini” tutup Jarrad Blinco.
Proyek ini juga dirancang menjadi proyek LNG pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) sejak awal pengembangannya. Pendekatan ini akan memainkan peran penting dalam mendukung target nasional dekarbonisasi Indonesia.
Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional di sektor energi, Proyek Gas Abadi memainkan peran penting dalam
mewujudkan ketahanan energi nasional berbasis energi bersih. Proyek LNG Abadi mencakup pembangunan dua train
likuefaksi LNG di darat dengan total kapasitas produksi sebesar 9,5 juta metrik ton per tahun (MTPA), penyaluran gas pipa
sebesar 150 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk kebutuhan domestik, dan produksi kondensat sekitar 35.000
barel per hari (BCPD). INPEX mengelola Lapangan Gas Abadi dengan partisipasi 65%, bersama mitra Pertamina Hulu Energi
Masela (20%) dan Petronas Masela Sdn. Bh(15%).