Friday , July 18 2025

Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Pada Program CSR PEP Sangatta Field Dukung Kebijakan Ketahanan Pangan Pemerintah


Kutai Timur – Dukung kebijakan ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah, PT Pertamina EP (PEP) Sangatta Field menggelar Pelatihan Pengolahan Produk Turunan Jamur Tiram bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Berseri di Dusun Danau Raya, Desa Pinang Raya, Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur, pada 5 Juli 2025. Kegiatan ini melibatkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Sangatta Selatan dan Penggerak Pengembangan Pertanian Organik Kutai Timur (P3OKT) sebagai mitra pelaksana yang aktif di bidang pertanian dan lingkungan.

Kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan atau CSR unggulan PEP Sangatta Field bertajuk Program Berdayakan Kampung Iklim dan Tangguh melalui Pertanian Inovatif Masa Kini yang disingkat BINTANG PERTIWI. “Program pemberdayaan masyarakat ini diharapkan terus tumbuh sebagai bentuk kontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan di wilayah operasional Perusahaan, khususnya mendukung SDG Tujuan 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi,” ujar Cahyo Nugroho, Field Manager PEP Sangatta Field.

Melalui pelatihan tersebut, menurut Cahyo, anggota KWT Berseri yang sebelumnya hanya menjual jamur tiram putih secara mentah, kini memperoleh keterampilan untuk mengolah hasil panen menjadi berbagai produk bernilai jual seperti keripik, sambal, kerupuk, bakso, dan nugget dengan menggunakan jamur tiram sebagai bahan dasar. “Sebagai bentuk dukungan nyata, PEP Sangatta Field juga menyerahkan bantuan peralatan dapur produksi kepada KWT Berseri, antara lain blender, kompor, wajan, standing pouch, dan mesin peniris minyak untuk mendukung kegiatan UMKM yang dijalankan oleh kelompok tersebut,” imbuhnya.

Ketua KWT Berseri, Sri Subekti, menyampaikan apresiasinya terhadap pelatihan dan bantuan yang telah diberikan. “Terima kasih kepada PEP Sangatta Field yang telah memfasilitasi pelatihan dan pemberian bantuan peralatan untuk dapur produksi kami dan telah mengadakan pelatihan ini yang sangat bermanfaat bagi anggota KWT Berseri,” ujarnya.

Dia berharap pelatihan ini semakin memberikan semangat para anggota untuk terus berinovasi dan dapat menjadi potensi tambahan ekonomi.
Hingga saat ini, KWT Berseri telah memiliki 11 rumah kumbung jamur tiram berkat pendampingan dari PEP Sangatta Field melalui program berkelanjutan. Selain fokus pada peningkatan keterampilan, dukungan juga diberikan dalam bentuk bahan pembibitan dan alat produksi untuk mendorong produktivitas serta memenuhi permintaan pasar lokal yang cukup tinggi terhadap jamur tiram putih.

Manager Communication Relations and CID PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Dony Indrawan menjelaskan komitmen perusahaan untuk terus menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang inovatif dan berbasis potensi lokal sehingga mampu mendukung peningkatan kemandirian masyarakat selaras dengan pencapaian tujuan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals.
Menurut Dony, usaha olahan jamur tiram menjadi produk makanan memberikan peluang usaha baru berbasis UMKM sehingga bermanfaat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. “Kami meyakini bahwa keberhasilan dan keberlanjutan program CSR Perusahaan dan dampaknya, seperti program BINTANG PERTIWI ini, ditentukan oleh kemampuan untuk menangkap potensi lokal dan membangun kolaborasi dengan penerima manfaat, pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan lainnya,” jelasnya.

Kegiatan pelatihan ini diyakini dapat menjadi stimulus bagi kelompok masyarakat seperti ibu rumah tangga, petani, dan lansia untuk mengembangkan kapasitasnya secara mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Cek juga

Lewat Pertamina Pertapreneur Aggregator, Batik Muria Kudus Latih Kemandirian Disabilitas dan Kaum Rentan

Kudus – Menjadi salah satu pemenang dalam Pertamina Pertapreneur Aggregator 2024, Yuli Astuti tak hanya …