Jakarta – Kilang Pertamina Internasional (KPI) berkomitmen untuk memperkuat ketahanan energi nasional di seluruh wilayah Indonesia. KPI menjaga komitmen untuk memproduksi energi untuk wilayah timur Indonesia melalui Kilang Kasim.
“Kilang Kasim berlokasi di Propinsi Papua Barat Daya. Kilang ini memiliki fungsi yang strategis dalam memberikan rasa keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia terkait penyediaan energi,” kata Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani.
Pertamina mulai melakukan pekerjaan pembangunan Kilang Kasim di tahun 1995 dan mulai dioperasikan pada Juli 1997.
“Keberadaan Kilang Kasim merupakan salah satu ujud kiprah Pertamina memberi energi bagi seluruh wilayah Indonesia, dari wilayah barat hingga ke wilayah Timur Indonesia,” kata Milla.
Kilang Kasim memiliki kapasitas pengolahan 10 ribu barrel per hari dan didesain untuk memproduksi produk BBM utama yang dipergunakan dalam aktivitas masyarakat sehari-hari yaitu Pertalite dan Biosolar B40.
“Sebelumnya kebutuhan BBM di beberapa wilayah di Papua dipasok dari Kilang Balikpapan. Dengan beroperasinya Kilang Kasim maka kebutuhan BBM di khususnya Papua dan Maluku dapat dipasok dari kilang ini,” kata Milla.
Selain menjadi salah satu mata rantai ketahanan energi, keberadaan Kilang Kasim tentunya memacu pembangunan di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Pengelolaan Kilang Kasim, kata Milla juga memiliki keunikan dibandingkan kilang lainnya. “Karena keberadaanya di remote area, Kilang Kasim menjadi satu-satunya kilang yang menerapkan pola kerja on off,” kata Milla. Walaupun demikian, lebih dari 50% pekerja organik di Kilang Kasim merupakan orang Papua.
“Kehadiran Kilang Kasim tidak hanya menjaga ketahanan energi nasional, namun juga menjadi tanda kehadiran negara dalam menghadirkan energi bagi semua masyarakat. Selain itu, Kilang Kasim turut memberikan dampak positif untuk membuka lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di wilayah Timur Indonesia,” tutup Milla.