Saturday , November 15 2025

MedcoEnergi Perkuat Portofolio Migas dan Energi Bersih di Usia ke-45

Bandung – PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) di usia 45 tahun terus memperluas kontribusinya dalam mendukung ketersediaan energi dan transisi energi rendah karbon. Bersama SKK Migas, Medco E&P menjalankan peran strategis dalam memastikan pasokan energi yang andal bagi industri dan masyarakat. Sejak berdiri pada 1980, MedcoEnergi telah berevolusi dari perusahaan pengeboran migas nasional menjadi pelaku energi terintegrasi yang mencakup sektor migas, energi terbarukan, serta pertambangan tembaga dan emas. Tahun 2025 menjadi momentum penting Perseroan untuk memperkuat portofolio di bidang energi baik hulu migas maupun ketenagalistrikan.

Sepanjang 2025, Medco E&P mencatat sejumlah capaian penting, antara lain keberhasilan pengembangan lapangan migas Forel dan Terubuk di South Natuna Sea Block B, penyelesaian akuisisi 24% Participating Interest (PI) di Corridor PSC dari Repsol E&P S.à r.l., serta pengambilalihan 45% PI sekaligus hak pengelolaan (operating interest) di Sakakemang PSC. Langkah strategis ini memperluas portofolio migas Perseroan di wilayah Sumatera bagian selatan yang sebelumnya telah mencakup blok Rimau, South Sumatra, Lematang, dan Corridor.

“Kami bersyukur dan bangga dapat berkiprah selama 45 tahun dan terus berkontribusi bagi kemandirian energi Indonesia. Penguatan portofolio migas dan ketenagalistrikan menjadi fondasi bagi pertumbuhan energi yang berkelanjutan,” ujar Amri Siahaan, Direktur & Chief Administrative Officer MedcoEnergi, dalam acara National Media Engagement 2025 di Bandung, Sabtu (15/11).

Transisi Energi dan Pengembangan Energi Bersih
Di sisi keberlanjutan, Medco E&P berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca lebih dari 1,5 juta ton CO₂e dibandingkan base year 2019, hasil dari efisiensi operasi dan program dekarbonisasi berkelanjutan. “Kami memperkuat portofolio migas nasional dengan proyek bernilai tinggi dan sekaligus mempercepat pengembangan energi rendah karbon. Arah ini memperkokoh posisi MedcoEnergi sebagai perusahaan Indonesia yang kompetitif di tingkat regional,” tegasnya.

Melalui anak perusahaannya, PT Medco Power Indonesia, Perseroan juga mencatat kemajuan besar dalam pengembangan energi bersih. Tahun ini Medco Power berhasil menyelesaikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya East Bali berkapasitas 25 MWp di Bali, serta Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Ijen Tahap I berkapasitas 35 MW yang mulai beroperasi di kuartal I 2025. Kedua proyek ini diresmikan Presiden RI dan merupakan komitmen MedcoEnergi memperluas bauran energi rendah karbon nasional. Medco Power juga menambah kapasitas listrik sistem Batam–Bintan sebesar 39 MW lewat pengoperasian Pembangkit Listrik Combined Cycle (CCPP) Add-On di Tanjung Uncang, pada November 2025.

“Potensi energi bersih Indonesia sangat besar. Kami percaya kolaborasi lintas sektor merupakan kunci. Melalui inovasi dan kemitraan strategis, kami terus menghadirkan energi hijau, efisien, inklusif — mendukung pertumbuhan ekonomi rendah karbon berkelanjutan.” ujar Eka Satria, Presiden Direktur Medco Power Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Heru Setyadi, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, menegaskan pentingnya kolaborasi antara regulator, pelaku industri, dan media dalam menjaga kepercayaan publik terhadap sektor energi. “Investasi hulu migas Indonesia pada semester I 2025 mencapai sekitar USD 7,2 miliar, meningkat hampir 29 persen year-on-year. Capaian ini menunjukkan Indonesia tetap menjadi tujuan utama investasi energi, dan sinergi antara SKK Migas, KKKS, dan media sangat penting untuk memastikan tercapainya ketahanan energi nasional,” ujarnya.

Cek juga

Transformasi Organisasi Berbuah Manis, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025

Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto (kanan) menerima sertifikat Great Place …