Belém, Brazil — PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina meningkatkan komitmennya dalam menjaga keanekaragaman hayati di seluruh wilayah operasinya, termasuk area sensitif secara ekologis. Melalui penerapan Biodiversity Action Plan (BAP), PHE menargetkan seluruh wilayah kerja memiliki rencana perlindungan keanekaragaman hayati pada 2030 dan mendorong tercapainya Net Positive Impact (NPI).
PHE menerapkan Preliminary Assessment–Biodiversity Action Plan (PRA-BAP) untuk menilai sensitivitas lingkungan dan memastikan setiap proyek baru maupun eksisting mengikuti prinsip perlindungan keanekaragaman hayati. Penilaian dilakukan berdasarkan regulasi, kawasan lindung, nilai ekologis, kondisi sosial-budaya masyarakat sekitar, hingga aspek perizinan.
“Melindungi biodiversitas bukan hanya kewajiban, tetapi strategi ketahanan bisnis PHE di masa depan,” ujar VP HSSE Subholding Upstream Pertamina Defrinaldo saat berbicara dalam forum internasional Conference of Parties ke-30 (COP30) di Belém, Brazil, 20 November 2025.
Hingga 2025, PHE telah menjalankan komitmen terkait Biodiversity di 29 wilayah kerja dengan area konservasi mencapai lebih dari 48 ribu hektare. Diantaranya program Biodiversity Action Plan yang dijalankan di wilayah kerja Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), yaitu penanaman 314.865 mangrove, pemulihan 39,22 hektare kawasan pesisir, transplantasi terumbu karang dan pelepasan 217 tukik. Program lainnya konservasi Gajah Sumatra di Pertamina Hulu Rokan, Konservasi Owa Jawa di Pertamina EP, dan restorasi Hutan Bulian yang dijalankan di wilayah kerja Pertamina EP Pendopo Field.
Seluruh kegiatan Biodiversity Action Plan dilakukan melalui kolaborasi dengan komunitas lokal, pemerintah daerah, serta otoritas lingkungan seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Selain itu, kegiatan konservasi ini juga tidak terlepas dari pelibatan dan pemberdayaan masyarakat yang turut memberikan dampak dalam keberlanjutan konservasi keanekaragaman hayati.
Upaya PHE sejalan dengan agenda global yakni Global Biodiversity Framework 2050, target Nature Positive 2030, serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) terutama Tujuan 14 Ekosistem Laut, Tujuan 15 Ekosistem Darat, serta Tujuan 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP).
Defrinaldo menegaskan bahwa keberlanjutan dan perlindungan keanekaragaman hayati kini menjadi enabler bisnis PHE, termasuk dalam menjaga kegiatan operasional, meningkatkan reputasi, dan membuka peluang pasar karbon maupun kredit biodiversitas. “Bisnis kami tumbuh ketika alam juga tumbuh. PHE membangun warisan energi yang menopang manusia dan juga planet ini,” ujarnya.
PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016. PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance.
FOKUS ENERGI Berita Energi Terkini