BOGOR – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung secara resmi membuka rapat kordinasi Dukungan Bisnis bersama SKK Migas dan KKKS di Sentul Bogor, 3-5 Desember 2025. Dalam pembukaan rakor dukbis hadir, Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto yang diidampingi jajaran manajemen SKK Migas.
Wakil menteri ESDMI, Yuliot Tanjung menegaskan bahwa sektor hulu minyak dan gas bumi masih menjadi penopang utama ketahanan energi Indonesia, terutama di tengah percepatan transisi menuju bauran energi yang lebih bersih. Karena itu, pemerintah menuntut percepatan reformasi perizinan, optimalisasi lapangan eksisting, pengembangan wilayah kerja baru, serta reaktivasi sumur tua yang masih bernilai ekonomis.
“Ini tantangan bagi ketahanan energi dan pertumbuhan industri. Karena itu, selain memperkuat suplai migas, pemerintah juga mempercepat pemanfaatan energi alternatif,” ujar Yuliot Tanjung
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menyatakan, percepatan perizinan dan penguatan rantai suplai menjadi dua fokus utama Rakor Dukbis 2025. Forum ini juga melibatkan kementerian teknis, KKKS, serta pemangku kepentingan industri hulu migas.
“Birokrasi perizinan yang panjang dan lintas sektor, mulai dari izin lingkungan, pertanahan, kawasan hutan, hingga kepabeanan masih menjadi tantangan kita bersama. Percepatan perizinan sangat menentukan, karena keterlambatan administrasi bisa menggeser jadwal pengeboran dan waktu onstream proyek strategis,” kata Djoko Siswanto.
SKK Migas dan KKKS tengah menyusun Grand Design Dukungan Bisnis 2026 yang mengintegrasikan agenda peningkatan produksi, efisiensi biaya, tata kelola rantai suplai, pengembangan masyarakat, dan keberlanjutan operasi.
FOKUS ENERGI Berita Energi Terkini