JAKARTA – Menutup tahun 2025, PT Pertamina Gas (Pertagas), bagian dari Subholding Gas Pertamina, meraih sejumlah penghargaan dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Penghargaan tersebut diberikan atas kinerja Pertagas sebagai badan usaha pengangkutan gas bumi terbesar dan terbaik kategori besar dengan volume di atas 10 persen, sekaligus atas kontribusi perusahaan dalam mendukung penerimaan negara di bidang gas bumi.
Penghargaan yang diserahkan Kepala BPH Migas tersebut, diterima langsung oleh Direktur Komersial PT Pertamina Gas, Ryrien Marisa, dalam acara Refleksi Akhir Tahun dan Doa untuk Negeri yang berlangsung di Jakarta, Selasa (30/12/2025).
Direktur Komersial Pertamina Gas Ryrien Marisa menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas konsistensi dan komitmen Pertagas dalam menjaga keandalan distribusi gas bumi nasional yang menjadi salah satu core business perusahaan.
“Pertagas menjadi tulang punggung nasional dalam menjaga distribusi dan pasokan gas bumi untuk industri domestik, pelaku UMKM, hingga kebutuhan rumah tangga,” ujar Ryrien.
Hingga November 2025, lanjut Ryrien, Pertagas telah menyalurkan lebih dari 536 ribu MMSCF dan lebih dari 58 juta barrel minyak bumi ke berbagai sektor industri dan kebutuhan publik.
“Pertagas berkomitmen terus meningkatkan penyaluran gas bumi sebagai kontribusi perusahaan terhadap ketahanan energi nasional sekaligus mendukung target Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat,” imbuhnya.
Sebagai tulang punggung distribusi gas bumi nasional, Pertagas mengelola infrastruktur strategis berupa pipa gas bumi sepanjang 2.930 kilometer, pipa minyak bumi sepanjang 605 kilometer, serta berbagai fasilitas dan aset pendukung lainnya guna memastikan pasokan energi yang aman dan andal.
Ryrien menambahkan, Pertagas juga terus mengembangkan berbagai proyek strategis nasional dalam mendukung swasembada energi sesuai Asta Cita Pemerintah seperti pembangunan pipanisasi BBM Cikampek – Plumpang sepanjang 96 km untuk penguatan distribusi BBM serta revitalisasi tangki LNG Arun di Lhokseumawe yang diharapkan dapat memperkuat pasokan gas untuk sektor industri dan kelistrikan.
“Proyek ini menjadi bagian dari komitmen Pertagas dalam menjaga keberlanjutan pasokan energi nasional,” tandas Ryrien.
Selain dalam hal operasional, Pertagas juga memperoleh apresiasi atas sinergi antara badan usaha hilir migas dan BPH Migas dalam penanggulangan bencana di wilayah Sumatra, yang menunjukkan peran aktif perusahaan tidak hanya dalam aspek bisnis, tetapi juga kemanusiaan.
Ryrien menambahkan bahwa selain menjalankan peran bisnis, Pertagas juga berkomitmen mendukung upaya kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh dan Sumatra.
“Pertagas secara berkelanjutan menyalurkan bantuan kemanusiaan selama masa tanggap darurat bekerja sama dengan berbagai stakeholder termasuk BPH Migas,” ujar Ryrien.
Hingga saat ini, Pertagas telah menyalurkan lebih dari 8.000 paket bantuan berupa sembako, makanan siap saji, perlengkapan pengungsi, obat-obatan, hingga air bersih. Bantuan tersebut disalurkan langsung ke titik-titik pengungsian dan wilayah terdampak terparah dengan melibatkan anak perusahaan serta dukungan BPBD setempat agar distribusi lebih cepat dan tepat sasaran.
Wilayah penerima bantuan meliputi Kabupaten Aceh Utara, Kota Langsa, Kota Lhokseumawe (Aceh), Kota Pangkalan Brandan, Medan, Batubara, dan Langkat (Sumatra Utara), serta Kabupaten Agam dan Kota Padang (Sumatra Barat).
“Pertagas menegaskan bahwa dukungan kemanusiaan akan terus dijalankan secara berkesinambungan sejalan dengan peran perusahaan dalam menjaga pasokan gas nasional yang aman, andal, dan berkelanjutan,” pungkas Ryrien
FOKUS ENERGI Berita Energi Terkini