JEPARA – PT PLN (Persero) mengoptimalkan pemanfaatan abu sisa pembakaran batu bara dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dalam bentuk Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) untuk memperbaiki infrastruktur tanggul yang rusak akibat banjir di Semarang, Jawa Tengah.
Langkah ini sebagai dukungan PLN membantu memulihkan kerusakan akibat banjir yang melanda awal Tahun 2023 mulai dari jaringan listrik, tanggul, jalan, jembatan hingga fasilitas umum lainnya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, tim PLN selalu bersiaga dan gerak cepat dalam membantu penanganan bencana di berbagai daerah tak hanya masalah kelistrikan tetapi juga kebutuhan lainnya.
“PLN berupaya memberikan bantuan dengan berbagai kapabilitas, mulai dari langkah cepat petugas PLN di lapangan yang sigap dan siaga melakukan pengamanan dan pemulihan jaringan kelistrikan serta memberikan bantuan pendukung,” kata Darmawan.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B Hari Cahyono mengatakan, PLN memberikan bantuan berupa material FABA untuk pemulihan kerusakan berbagai infrastruktur dan bangunan. Hari mengatakan PLN UIK Tanjung Jati B selaku unit pembangkitan PLN di Jepara memiliki persediaan material FABA melimpah yang dapat digunakan untuk material pengganti semen.
“Kami berkomitmen mengirimkan material subtitusi semen ini melalui Dinas Pekerjaan Umum Semarang, yang selanjutkan akan digunakan untuk memperbaiki kerusakan berbagai infrastruktur bangunan, salah satunya untuk tanggul,” kata Hari.
Hari mengungkapkan, sebagai komitmen PLN, setidaknya ada 5.000 sak FABA atau setara 250 ton akan dikirimkan untuk perbaikan infrastruktur di Semarang secara bertahap. Sebelumnya, sudah 3.600 sak FABA yang dikirimkan sejak Minggu (19/2) ke lokasi bencana banjir di Semarang dan ke depan diupayakan setiap harinya 500-750 sak FABA akan dikirim setiap harinya.
”Semoga dalam beberapa waktu yang tidak terlalu lama ini, masyarakat dapat merasakan manfaat FABA untuk pemulihan kerusakan bangunan dan infratruktur umum akibat banjir ini,” kata Hari.
Hari mengatakan, PLN UIK Tanjung Jati B membuka peluang sebesar-besarnya untuk dapat mengintensifkan pemanfaatan FABA untuk membantu pembangunan Infrastruktur umum. Sebab, penggunaan FABA ini selain kokoh untuk infrastruktur, juga dapat menurunkan biaya pembangunan hingga 50 persen dibandingkan dengan material konvensional.
“Komitmen PLN untuk pemberian bantuan FABA ini, kita akan terus mengintensifkan FABA dari PLTU Tanjung Jati B untuk pemulihan kerusakan berbagai infrastruktur,” kata Hari.
PLN terus mengolah FABA PLTU menjadi bahan baku infrastruktur yang bisa digunakan oleh masyarakat dan hingga 2022 mencapai 2,26 juta ton yang diperoleh dari 47 PLTU dari seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, telah dibangun 19,82 kilometer jalan beton, 401.861 ton untuk stabilisasi lahan, 157 unit rumah FABA, 2.273.414 buah Paving Batako, 300 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta 652 pieces Tetrapod.