Friday , November 22 2024

MELALUI PROGRAM TJSL, PLN INDONESIA POWER KEMBANGKAN UMKM DENGAN MENDORONG DISABILITAS MANDIRI DAN BERDAYA

KAMOJANG – Sebagai salah satu Sub Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT PLN (Persero), PLN Indonesia Power (PLN IP) mempunyai tugas pokok menjaga pasokan listrik di sisi hulu. Namun di sisi lain PLN IP juga mempunyai tugas untuk menjadi pendorong perekonomian negara, salah satunya terjun langsung mendampingi masyarakat dalam menumbuhkan ekonomi lewat pemberdayaan UMKM.

“Inti dari Program CSR atau TJSL itu bukan hanya sekedar kucuran dana atau modal tetapi juga pendampingan dari awal yang efektif hingga tahap pengemasan dan memasarkan produk UMKM binaan,” ujar Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power.

“Lebih dari itu kami juga lakukan hingga tahap inovasi teknologi yang pada akhirnya membuat masyarakat sekitar wilayah pembangkit jadi terangkat dari sisi perekonomian, hal ini juga merupakan wujud implementasi PLN IP untuk selalu menjalankan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di setiap program TJSL,” tambahnya.

Dari unit-unit pembangkitan yang menjadi operasional PLN Indonesia Power, Edwin menjelaskan semua unit melakukan berbagai upaya dan program dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, tak terkecuali Unit yang ada di Kabupaten Bandung yaitu PLTP Kamojang.

Salah satu program TJSL yang dimiliki unit Kamojang POMU atau PLTP Kamojang yaitu Budidaya Jamur Inklusif. Bermula dari kegiatan pengobatan dan pemberian alat bantu protesa yang diselenggarakan oleh Klinik Bhakti Indonesia Power Unit Kamojang POMU, kini binaan UMKM yang digawangi beberapa penyandang disabilitas ini dapat mandiri dan beromzet hingga 100 juta rupiah di tiap tahunnya bersama binaan lainnya yaitu Jamur Kamojang.

Beberapa produk UMKM ini yang telah beredar di pasaran yaitu Stik Jamur, Keripik Jamur, Bakso jamur dan beberapa makanan olahan lain yang berbahan baku Jamur.

Wiwin Khodijah, usianya kini menginjak 55 merupakan Ketua Kelompok Budidaya Jamur Disabilitas sehari-harinya memiliki kesibukan sebagai Guru PAUD. Wiwin menyebutkan dirinya yang pernah terpuruk karena keadaan fisiknya hingga berproses dan kini mempunyai mimpi dengan budidaya jamurnya serta dapat hidup mandiri walaupun dengan keterbatasan yang ada.

“Awalnya saya mengidap diabetes sehingga harus kehilangan kedua kaki, namun saya tidak patah semangat dan bahkan saat ini saya berani untuk bercita-cita melalui budidaya jamur ini saya dapat hidup mandiri,” ujar Wiwin.

Seiring terus meningkatnya permintaan produk makanan olahan jamur maupun jamur tiram kini kelompok budidaya jamur ini terus mengembangkan kapasitasnya, baik itu berupa pelatihan maupun inovasi yang tentunya didampingi oleh tim PLN IP Kamojang POMU.

Cek juga

Erick: BUMN dan Badan Gizi Berkolaborasi demi Akselerasi Swasembada Pangan RI

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengadakan pertemuan dengan Kepala Badan …