MILAN – Eni menerbitkan Eni for tahun 2022 – A just transition, laporan keberlanjutan perusahaan. Laporan ini menggambarkan kontribusi Eni pada transisi berkeadilan (A just transition) yang memastikan akses ke energi yang efisien dan berkelanjutan, berbagi manfaat sosial dan ekonomi seiring berjalannya menuju net zero emission pada tahun 2050 dengan seluruh karyawan, pemasok, komunitas, dan pelanggan dengan pendekatan yang inklusif dan transparan.
“Dalam mengatasi tantangan di sektor energi yang dihadapi Eni, kami menjaga prioritas untuk tetap berpegang pada komitmen dalam mempromosikan akses energi, pengembangan lokal, dan perlindungan lingkungan. Keberhasilan strategi kami tidak dapat dicapai tanpa berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan, mulai dari perorangan hingga sektor publik, organisasi internasional, asosiasi masyarakat, serta lembaga penelitian. Saat ini, lebih daripada sebelumnya, kita perlu menyatukan modal dan sumber daya manusia melalui visi luas yang memungkinkan kita untuk menyelaraskan tujuan bersama, mengurangi kesenjangan geografis, dan mendorong kemajuan manusia secara global,” sebagaimana disampaikan oleh Claudio Descalzi, Chief Executive Officer Eni.
Terkait strategi netralitas karbon, Eni tetap berpegang teguh terhadap komitmen menuju emisi net zero pada tahun 2050 dan mengonfirmasi semua target dekarbonisasi, berbasis investasi yang sehat. Perusahaan telah mencapai pengurangan emisi Lingkup 1, 2, dan 3 sebanyak 17%, dibandingkan tahun 2018, dan terus menerapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai emisi net zero Lingkup 1 dan 2 di Hulu pada tahun 2030, dengan berinvestasi dalam teknologi pengurangan emisi dan mengembangkan proyek yang rendah karbon. Dalam konteks ini, pada tahun 2023, Eni meluncurkan FPSO yang akan digunakan untuk produksi dari lapangan Baleine di Pantai Gading, penemuan terpenting yang pernah dilakukan di negara tersebut dan pengembangan net zero pertama untuk emisi Lingkup 1 dan 2 di Afrika.
Dalam strategi Eni, tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB menjadi acuan yang fundamental untuk melakukan kegiatan di negara-negara tempatnya beroperasi. Proyek agribisnis, misalnya, mewujudkan pilar fundamental pendekatan Eni bagi transisi berkeadilan, yaitu transisi energi dengan komponen inovatif yang kuat dan dipadukan dengan fokus konkret pada dimensi sosial. Dalam konteks ini, Eni berkomitmen untuk memastikan bahwa proses dekarbonisasi menawarkan peluang untuk mengubah aktivitas yang ada dan mengembangkan rantai produksi baru dengan perspektif yang signifikan di negara tempatnya beroperasi. Pada tahun 2022, kargo pertama minyak nabati yang diproduksi di Kenya (tanpa bersaing dengan rantai produksi makanan dan dari limbah dan bahan baku yang diproduksi di lahan terdegradasi) dikirim ke pabrik biorefining Eni di Gela dengan dampak positif yang besar terhadap lapangan kerja dan pembangunan setempat. Model ini akan diterapkan di negara-negara lain.
Untuk mencapai transisi berkeadilan, perusahaan memberikan perhatian secara khusus dalam inisiasi-inisiasi untuk mempromosikan akses ke energi dan pendidikan di negara-negara tempat Eni beroperasi. Hal ini termasuk dalam menyediakan akses clean cooking (menggunakan bahan bakar yang lebih bersih dan kompor modern yang hemat energi) di beberapa area proyek seperti Pantai Gading, Mozambik, dan Ghana. Di Pantai Gading, terdapat lebih dari 20.000 kompor masak didistribusikan hanya dalam waktu 6 (enam) bulan, menjangkau lebih dari 100.000 penerima manfaat. Eni juga telah mempromosikan hak untuk mendapatkan pendidikan di Kongo, Ghana, Irak, Meksiko, Mozambik, dan Mesir, di mana Eni membuka Sekolah Teknologi Terapan Zohr untuk secara signifikan meningkatkan jumlah pemuda dengan keterampilan teknis dan profesional yang mumpuni di bidang energi dan teknologi.