Friday , November 22 2024

Mitigasi Banjir Area Hilir Jakarta, PLN NP Lakukan Konservasi Lahan Kritis di Area Hulu

BOGOR – Memperingati Hari Konservasi Nasional yang jatuh pada 10 Agustus, PLN Nusantara Power melalui Unit Pembangkit (UP) Muara Karang menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan konservasi lahan kritis di area hulu Jakarta yang berada di kawasa hutan organik Cipayung, Bogor. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam memitigasi banjir di area hilir Jakarta serta menjaga kelangsungan kegiatan konservasi alam sebagai upaya perlindungan sumber daya alam dan ekosistemnya sebagai sistem yang layak. Total area yang direboisasi mencapai 4 hektar dengan total penanaman 6000 pohon. Melalui kegiatan ini total serapan karbon dioksida mencapai 146.372 ton per tahun dan mampu menyimpan cadangan air sebesar 11,6 juta liter.

Program ini sejalan dengan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) diperingati pada tanggal 10 Agustus setiap tahunnya dan dilatarbelakangi oleh lahan kritis dengan morfologi kelerengan yang cenderung tinggi dan sedikitnya jumlah vegetasi pohon kayu, yang berpotensi memicu erosi, longsor dan banjir di wilayah sekitar. Salah satu tujuan peringatan nasional dan kegiatan ini juga adalah untuk mensosialisasikan pelestarian alam sebagai pedoman hidup dan budaya bangsa secara nasional.

Direktur Utama PLN Nusantara Power turut serta menyampaikan salah satu fokus perusahaan dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan yang berpengaruh positif terhadap masyarakat Indonesia.

“Menjadi salah satu penggerak perubahan dalam upaya pelestarian alam adalah komitmen PLN Nusantara Power dimanapun kami beroperasi. Kami juga turut serta dan turun langsung dalam menjaga Indonesia, agar kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik”, terang Ruly.

Desa mega mendung yang berlokasi diwilayah kabupaten bogor, terjadi lahan kritis dengan morfologi kelerengan yang cenderung tinggi dan berpotensi memicu erosi, longsor dan banjir. Wilayah tersebut dipili sesuai dengan verifikasi dan validasi keberadaan hutan organik oleh KLHK. Hutan organik menjadi salah satu nominasi dari 348 usulan seluruh Indonesia. Area Hutan Organik ini meliputi area seluas 27 hektare yang terbagi menjadi dua lokasi masing-masing 12 ha dan 15 ha.

Direktur Pengendalian Kerusakan Lahan KLHK, Edy Nugroho juga menyampaikan fokus dalam perbaikan lingkungan di Indonesia.

“Bahwa organisasi dunia juga menyampaikan bahwa kita harus damai dengan alam, karena ada tiga hal yang sebetulnya menjadi krusial yang pertama adalah perubahan iklim, kedua keragaman hayati,dan yang ketiga polusi. Maka yang tadinya menggunakan bahan kimia, apabila kita menggunakan alam, berbasis alam ternyata bisa menyelesaikan aspek perubahan iklim, aspek keragaman hayati, aspek pencemaran ternyata bisa tinggal kembali lagi kita pintar-pintar untuk mencari.” terang Edy Nugroho dalam sambutannya.

Berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia No. 22 Tahun 2009, Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) diperingati pada tanggal 10 Agustus setiap tahunnya. HKAN didirikan pada 10 Agustus oleh presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
Hari Konservasi Alam Nasional telah diperingati sejak tahun 2014. Perayaan HKAN merupakan upaya untuk mengubah gaya hidup yang mencintai alam dan lingkungan menjadi sebuah way of life.

PLN NP UP Muara Karang ikut serta dan berperan aktif dalam penyelenggaran Hari Konvservasi Alam Nasional dengan melakukan penanaman pohon, beberapa diantaranya yaitu pohon suren merah, puspa, kayu manis, mahoni, picung, rasamala dan lain sebagainya.

Melalui kegiatan ini PLN NP UP Muara Karang juga menggandeng stakeholder lain agar ikut serta dalam upaya menghijaukan Indonesia, seperti Direktur Jendral Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, pemerintah setempat Kepala Dinas Lingkungan Kab. Bogor dan Jakarta, dan masyarakat setempat.

Cek juga

Erick: BUMN dan Badan Gizi Berkolaborasi demi Akselerasi Swasembada Pangan RI

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengadakan pertemuan dengan Kepala Badan …