Yogyakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina terus berupaya mendukung program pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) atau ‘Emisi Nol Karbon’, salah satunya melalui gencaran dekarbonisasi emisi yang berkaitan erat dengan kegiatan usaha hulu migas. PHE membuktikan keselarasan dengan pemerintah untuk dekarbonisasi melalui PHE Sustainable Development Forum yang mengusung tema Dekarbonisasi Penyimpanan dan Perdanganan karbon di Yogyakarta (31/8).
Perdagangan karbon menjadi salah satu inisiatif yang dilakukan PHE sebagai upaya dalam pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), khususnya Karbon Dioksida (CO2) dari berbagai sektor yang dapat menyebabkan dekarbonisasi.
Gelaran Sustainable Development Forum PHE merupakan kolaborasi internal dari Fungsi Legal Counsel dan fungsi Upstream Innovation Technology serta turut mengundang pemateri dari berbagai instansi terkait.
Wiko Migantoro, Direktur Utama PHE menegaskan dengan terselenggaranya acara positif seperti ini membuktikan bahwa perusahaan konsisten dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai target penurunan emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan Net Zero Emission di tahun 2060 dengan terselenggaranya diskusi positif ini. ”Acara ini tentu saja digagas dengan tujuan yang mulia dan merefleksikan komitmen Pertamina Hulu Energi untuk berkontribusi tindakan yang membawa kita untuk lebih less emision dengan tema disini dekarbonisasi penyimpanan dan Carbon Trading”, ujar Wiko.
Hal tersebut juga didukung Alpius Dwi Guntara, VP Upstream Innovation PHE dimana PHE memiliki ambisi untuk menjadi ujung tombak serta memiliki reputasi dalam Global Energy Company. ‘’PHE menjalankan bisnis dekarbonisasi dengan menjalankan efisiensi energi, loss reduction, elektrifikasi peralatan, penggunaan bahan bakar rendah karbon, green power generation, mobil equipment electrification, carbon capture and storage’’, terang Guntara.
Di tempat yang sama, Eva Maria, Vice President Legal Counsel PHE memaparkan berbagai upaya mendukung dan mengurangi dekarbonisasi yakni melalui penyelengaraan Nilai Emisi Karbon (NEK) untuk National Determined Contribution. PHE melakukan program inisiatif atas rencana perdagangan karbon sukarela di Pertamina Group dan Carbon Capture and Storage (CCS) serta Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). “Program perusahaan bersama berkenaan dengan dekarbonisasi dan penurunan emisi GRK yang sedang kita lakukan dan tentunya berkenaaan dengan perdagangan karbon CCS dan CCUS sehingga diharapkan kita memberikan perhatian, memberikan insight dan melakukan diskusi”, kata Eva.
PHE Sustainable Development Forum selaras dengan dukungan dan komitmen Pemerintah khususnya dalam menurunkan GRK. ”Perusahaan memastikan bagaimana regulasi yang sudah ada untuk kita jalankan dan juga bagaimana perumusan regulasi ke depan dapat mempertimbangkan concern dan juga pemahaman kita berkenaan pelaksanaan perdagangan carbon CCS dan CCUS, tentunya sangat diharapkan dapat mendukung dan merealisasikan Pertamina Subholding Group terhadap program-program dan komitmen Indonesia dalam G20 secara khususnya”, tambah Eva.
PHE akan terus menggalakkan investasi pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social and Governance untuk mendukung target Pemerintah dalam mencapai produksi minyak 1 juta BOPD dan produksi gas 12 BCFD pada tahun 2030. PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai anggota sejak Juni 2022. PHE berkomitmen dalam Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG. PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri melalui operation excellent secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmentally Friendly, Socially Responsible dan Good Governance.