TARAKAN – Tarakan Field Manager Cahyo Tri Mulyanto membeberkan program CSR unggulan yang dilaksanakan PEP Tarakan Field untuk menyiasati masalah kaum difabel. Salah satu program yang dikhususkan bagi perempuan dan masyarakat difabel adalah Kelompok Usaha Bersama Difabel Batik (Kubedistik).
“Program CSR Kubedistik merupakan cara kita untuk membangun kepercayaan dan pemberdayaan kaum difabel agar mereka bisa lebih sejahtera dan keekonimiannya meningkat”,ujar Cahyo di Rumah CSR Tarakan (15/11).
Head of Communication Relations & CID Zona 10 – Dharma Saputra menambahkan, program ini dibuat tahun 2020 pada saat pandemi melanda. Melalui kajian yang matang, untuk menggerakan roda perekokomian kaum perempuan, akhirnya dibuat pelatihan penbuatan batik tulis khusus buat para penyandang difabel.
“Selain untuk meningkatkan ekonomi kaum difabel ada harapan khusus dari program Kubedistik ini, yaitu membangun kepercayaan diri kaum difabel agar tetap optimis berbaur dengan masyarakat,”beber Dharma
Lokal hero Kubedistik Sony Lolong menjelaskan, awal program pelatihan membuat batik tulis diluncurkan pesertanya cukup banyak. Setelah pandemi berkakhir peminatnya semakin menurun karena berbagai kendala yang dihadapi oleh mereka.
“Saat ini hanya tinggal 4 orang yang konsisten menekuni pembuatan batik tulis. Ada nilai lebih dari mereka, batik tulis yang dihasilkan lebih bagus dan waktu penyelesainnya lebih cepat,”tambahnya
Sony berharap program pemberdayaan kaum difabel ini mendapat perhatian khusus dari dinas terkait dan PEP Tarakan Field.
“Terimakasih kepada Pertamina semoga bisa memberdayakan dari hulu sampai ke hilir para kaum difabel. Untuk dinas terkait ada dukungan penggunaan batik karya mereka, karena batik tulis ini khas corak suku Tidung Tarakan,”pungkasnya