Saturday , November 23 2024

PLTGU Priok 2800 MW, Pembangkit Peaker Ramah Lingkungan Terbesar di Asia Tenggara

JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Priok adalah pembangkit yang dikelola oleh PLN Indonesia Power yang bertempat di pantai utara Kota Jakarta. Pembangkit yang ramah lingkungan ini memiliki kapasitas sebesar 2.723 MW dengan menggunakan gas alam atau lebih tepatnya Natural Gas Combined Cycle (NGCC) dan LNG sebagai bahan bakar.

Pembangkit listrik ramah lingkungan terbesar di Asia Tenggara ini didukung dengan sistem pembakaran Dry Low Nitrogen Oksida (Nox) tipe Combuster di PLTGU sehingga menghasilkan emisi gas buang pembangkit Nox ramah lingkungan. Hal ini merupakan komitmen PLN dalam mendukung program Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Disamping itu, keberadaan dan keandalan Pembangkit Listrik ini sangatlah vital, dimana PLTGU Priok ini menyuplai kebutuhan listrik di Istana Wapres dan lokasi vital lainnya.

“PLTGU Priok memiliki peranan penting dimana kebutuhan listrik di Istana Wakil Presiden, Bandara Halim, dan pangkalan TNI Halim disuplai dari PLTGU Priok, disamping itu kami juga berperan mendukung 65% kebutuhan beban di subsistem Priok-Cawang-Bekasi,” ujar General Manager Priok Power Generation Unit, Igan Subawa Putra di acara visit media PLN UID Jakarta (7/11).

Lebih lanjut Igan menjelaskan, PLN Indonesia Power Priok PGU juga mempunyai sub unit PLTD senayan yang memiliki peran penting dalam program anti blackout yaitu, sebagai backup power MRT dan inisiasi line charging untuk Blackstart PLTGU Priok dan Muara Karang. Saat ini pembangkit kami mendukung keandalan kelistrikan di system Jawa-Madura-Bali dengan program anti blackout dan fast respon system.

Igan Subawa Putra menambahkan Priok POMU merupakan infratruktur kelistrikan yang sangat vital untuk menjaga keandalan pasokan listrik Jawa – Bali.

“Dengan total kapasitas terpasang hampir 2,800 MW pembangkit yang dikelola Indonesia Power , ini merupakan merupakan pembangkit ramah lingkungan terbesar di Asiia Tenggara,”tambahnya

Lebih lanjut Igan menjelaskan, sebagai pembangkit berbahan bakar gas, PLTGU Priok merupakan pembangkit dengan tipe load follower ataupun peaker yang lebih berfungsi menjaga keandalan listrik karena dapat membangkitkan listrik dalam waktu yang cepat.

“Jika terjadi peningkatan kebutuhan secara tiba-tiba, ataupun ada gangguan pada satu pembangkit di sistem Jawa Bali, pembangkit ini yang akan segera memenuhi kebutuhan listrik pada sistem,” jelasnya

Daya yang dihasilkan oleh PLTGU Priok disalurkan melalui Gas Insulated Substation Tegangan Ekstra Tinggi (GISTET) 500 kV Priok, selanjutnya dari IBT 500 kV/150 kV akan disalurkan ke sistem jaringan 150 kV ke arah GIS 150 kV Priok Timur Baru dan GIS 150 kV Priok Barat.

Igan menegaskan, untuk menjaga keandalan listrik Jawa Bali, pasokan energi primer PLTGU Priok kebutuhan gas-nya dipasok dari Nusantara Regas dan PGN.

“Kebutuhan gas untuk PLTGU Priok sebesar 200 MMSCFD dipasok dengan aman tanpa kendala. Pasokan dari Floating Storage and Regasification Unit (FRSU) Nusantara Regas sebesar 150 MMSCFD dan dari PGN sebesar 50 MMSCFD”,pungkas Igan Subawa

Cek juga

TKDN Capai 90 Persen, PLN Berhasil Operasikan SUTET 275 kV Muara Enim – Gumawang secara Penuh

MUARA ENIM – PT PLN (Persero) berhasil mengoperasikan secara penuh Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi …