Friday , November 22 2024

Mengolah  Sampah Kota Jadi Listrik Ramah Lingkungan , PLTSa Benowo Sumbang 12,204 GWh Energi Hijau di Jawa Timur

“Keberadan PLTSa ini selain memberikan listrik hijau untuk PLN juga membantu Pemerintah Kota Surabaya dalam mengatasi masalah sampah yang setiap harinya di Benowo bisa mencapai 1.600 Ton”

SURABAYA – Komitmen PLN sebagai pemimpin terdepan transisi energi dibuktikan dengan terus menggali potensi listrik hijau dari berbagai potensi sumber Energi Baru Terbarukan, salah satunya adalah sampah. Potensi sampah perkotaan yang menjadi permasalahan nasional di kota besar oleh PLN menjadi alternatif untuk diolah menjadi sumber listrik EBT  Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).Penanganan sampah di kota-kota besar seperti Surabaya yang dianggap sebuah permasalahan utama, kini sudah memiliki solusi yang justru membawa manfaat untuk masyarakat luas. Salah satunya, melalui Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo yang hampir delapan tahun beroperasi, pembangkit listrik ini telah memberikan kontribusi 122,04 GWh energi bersih di Jawa Timur.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur Agus Kuswardoyo mengungkapkan, PLTSa Benowo merupakan pembangkit listrik berbahan bakar sampah dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Benowo yang memiliki areal seluas 37,4 Hektar. PLTSa ini pertama kali beroperasi dengan kapasitas 1,65 MW menggunakan teknologi sanitary landfill. Sebagai bentuk tindak lanjut Perpres 35/2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan, PLTSa Benowo tahap 2 berkapasitas 9 MW dengan teknologi gasification (zero waste) beroperasi 10 Maret 2021.

“PLTSa Benowo ini merupakan wujud nyata kolaborasi PLN dengan pemerintah kota Surabaya untuk mendukung energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan. Setiap tahunnya, PLTSa ini berkontribusi memasok energi bersih sekitar 5,5 GWh dan 30 GWh untuk masing-masing pembangkitnya,”papar Agus Kuswardoyo kepada fokusenergi.com (16/12/2023)

Lebih lanjut Agus menjelaskan, peran PLTSa Benowo sangat strategis membantu PLN karena memberikan manfaat untuk menerangi 8.192 rumah dengan daya rata-rata 1.300 VA, PLTSa ini juga berperan penting dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan untuk mencapai Net Zero Emmision pada tahun 2060.

 “Total pembangkit EBT di Jawa Timur saat ini ada 26 unit dengan daya mampu total sebesar 46.15 MW. Sebaran pembangkit ini anatara lain 11 unit PLTA, 13 unit PLTS, dan 2 unit PLTSa dari Benowo. Daya mampu PLTSa berkontribusi sebesar 23% dari total kapasitas pembangkit EBT di Jawa Timur,”ujar Agus

Agus menambahkan, produksi listrik PLTSa Benowo tidak dikhususkan untuk segmen tertentu, namun dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar Surabaya dan Gresik yang dilayani dari system 20 kV Gardu Induk Altaprima.

Langkah PLN untuk mengolah sampah perkotaan menjadi energi hijau merupakan keputusan sangat tepat. Sampah merupakan bagian dari potensi energi baru terbarukan yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, serta mendukung capaian bauran EBT sebesar 23 persen pada tahun 2025.

Cek juga

COP29, PLN Dorong Kolaborasi Global Perkuat Energi Hijau di Indonesia

BAKU, Fokus Energi — PT PLN (Persero) turut berpartisipasi dalam Konferensi United Nations Framework Convention …