Friday , November 22 2024

SKK Migas Targetkan Investasi Eksplorasi US$ 1,8 miliar

JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan investasi eksplorasi di tahun 2024 lebih masif dan agresif. Dalam kesepakatan yang tertuang di work, program & budget (WP&B), untuk tahun 2024 SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah menyepakati target investasi eksplorasi sebesar US$ 1,8 miliar atau meningkat 200% dibandingkan realisasi investasi eksplorasi 2023 yang sebesar US$ 0,9 miliar.

Deputi Eksplorasi Pengembangan Dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara menyampaikan bahwa sejak tahun 2023 telah dilakukan pergeseran target eksplorasi dengan prospek yang ditargetkan semakin besar yaitu klasifikasi penemuan eksplorasi di rentang 100 hingga 500 juta setara minyak (MMBOE). “Kami bersyukur di tahun 2023 berhasil mendapatkan total penemuan sumber daya sebesar 1.711,77 MMBOE atau yang terbesar selama 23 tahun terakhir atau sejak penemuan di lapangan Abadi di tahun 2000”, ujar Benny (19/1).

“Untuk tahun 2024, prospek yang ditargetkan lebih besar lagi yaitu diatas 500 MMBOE sehingga pemboran sumur eksplorasi di tahun ini akan berada di area-area baru maupun laut dalam”, katanya.

Dalam penjelasannya, dia menyampaikan target investasi eksplorasi sebesar US$ 1,8 miliar adalah untuk pemboran 50 sumur eksplorasi atau meningkat sekitar 31% dari realisasi pemboran sumur eksplorasi tahun 2023 yang sebanyak 38 sumur. Kinerja pemboran sumur eksplorasi terus meningkat dalam 4 (empat) tahun terakhir. Jika tahun 2020 jumlah pemboran sumur eksplorasi sebanyak 28 sumur, maka di tahun 2023 meningkat mencapai 38 sumur yang adalah angka terbanyak sejak tahun 2017. Di tahun 2024, SKK Migas dan KKKS lebih masif lagi dalam program pemboran sumur eksplorasi.

Benny juga menyampaikan investasi eksplorasi terus meningkat dengan adanya penemuan big fish-giant dan laut dalam. Dia menekankan bahwa aktivitas dan investasi ekplorasi akan lebih diagresifkan lagi di 2024. “Selain investasi yang masif, untuk mendapatkan giant discovery, maka target eksplorasi harus shifting dari small-medium ke medium-large””, ujar dia.

“Potensi hulu migas saat ini ada di laut dalam, oleh karenanya SKK Migas terus mendorong investasi eksplorasi di laut dalam. Kami bersyukur di tahun 2023 kerja keras SKK Migas dan KKKS berhasil menghasilkan 2 (dua) giant discovery di laut dalam, yaitu di Geng North yang berada di Kalimantan Timur dan Layaran-1 yang berada di South Andaman lepas pantai Sumatera Utara”, kata Benny.

Risiko pemboran di laut dalam sangat tinggi, oleh karenanya perhitungan yang cermat dan eksekusi yang tepat menjadi salah satu kunci agar pemboran di laut dalam berjalan sesuai rencana dan menghasilkan temuan. Benny menunjukkan betapa besarnya biaya pemboran di laut dalam, dia menyampaikan untuk pemboran di Geng North, ENI mengeluarkan biaya hingga US$ 100 juta untuk 1 sumur atau setara dengan sekitar Rp 1,5 triliun. Sedangkan, Mubadala Energy menginvestasikan US$ 93,5 juta atau setara dengan Rp 1,4 triliun.

“Kami membutuhkan dukungan dan kemudahan dari berbagai pihak agar program pemboran eksplorasi di laut dalam berjalan dengan baik dan menghasilkan temuan, tentu dapat dibayangkan kerugian KKKS jika biaya triliunan tersebut tidak menghasilkan temuan. Dukungan fiskal dan insentif agar memacu investor melakukan eksplorasi juga terus kami harapkan”, terang Benny

Kemudian Benny menyampaikan bahwa total sumber daya penemuan di tahun 2023 mencapai sekitar 1.711,77 MMBOE dan menjadi penemuan terbesar dalam 23 tahun terakhir atau sejak penemuan di Lapangan Abadi di tahun 2020. Menurutnya, di tahun 2023 success ratio pemboran sumur eksplorasi mencapai 54% atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia.

“Perjalanan untuk merealiasikan target investasi pemboran eksplorasi masih panjang, oleh karena itu kami terus intensif melakukan koordinasi dengan KKKS untuk memastikan kendala-kendala yang ada dapat diselesaikan, serta investasi di eksplorasi sebesar US$ 1,8 miliar dapat direalisasikan seoptimal mungkin”, imbuh Benny.

Pada sisi lain, SKK Migas terus mendorong setiap penemuan agar segera bisa dilakukan plan of development (POD) sebagai langkah untuk mengganti cadangan yang diproduksikan. Sejak tahun 2018 atau selama 6 (enam) tahun berturut-turut, SKK Migas berhasil menjaga reserve replacement ratio (RRR) diatas angka 100% yang menambah usia cadangan migas. Untuk tahun 2023, SKK Migas berhasil mendapatkan angka RRR sebesar 124% dengan penambahan cadangan sebesar 705,91 MMBOE dengan rencana investasi mencapai US$ 12,9 miliar.

Cek juga

Dukung Keberlanjutan Energi, PT Pertamina EP Berpartisipasi di ADIPEC 2024

JAKARTA, Fokusenergi.com – PT Pertamina EP selaku Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, menjadi salah satu …