JAKARTA – PT PLN (Persero) melalui PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) berkomitmen terus mendorong program cofiring biomassa pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang.
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, pengembangan energi biomassa menjadi salah satu komitmen perusahaan dalam menyediakan pasokan energi alternatif selain batubara.
“Pengembangan energi biomassa sejalan dengan komitmen PLN untuk mengurangi emisi karbon melalui program cofiring PLTU,” kata Iwan di Jakarta
Program cofiring PLTU telah dilakukan PLN Group sejak 2018 silam. Tercatat, hingga tahun 2022, implementasi cofiring PLTU telah dilakukan pada 36 unit PLTU dengan produksi energi bersih mencapai 575,4 GWh dengan capaian penurunan emisi sebesar 570 ribu ton CO2e.
Iwan menjelaskan, komitmen pengembangan biomassa terus dijalankan perusahaan. Salah satunya dengan menginisiasi program Desa Berdaya Energi yang telah dimulai sejak Februari 2023 bersama Keraton Yogyakarta.
Pada saat itu PLN EPI menanaman sebanyak 50.000 bibit tanaman energi dan pada 22 Februari 2024 PLN EPI kembali menanam 50.000 bibit sehingga total sampai dengan saat ini PLN EPI telah menanam sebanyak 100.000 bibit tanaman energi.
Program ini meliputi penanaman sejumlah pohon biomassa di Kelurahan Gombang, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta.
“Jenis pohon yang ditanam antaranya Gamal, Kaliandra Merah, Indigofera dan Gmelina dengan total tanaman 50.000 bibit dengan rincian 6.200 bibit Gamal, 22.400 bibit Indigofera, 7.200 bibit Gmelina dan 14.200 bibit Kaliandra Merah ,” jelas Iwan.
Iwan mengungkapkan, dalam Program Desa Berdaya Energi ini PLN EPI turut melibatkan partisipasi masyarakat.
50.000 bibit dibagikan untuk dua kelurahan dimana masing-masing mendapatkan 25.000 bibit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 15.000 bibit ditanam di Tanah Kas Desa dan Sultan Ground seluas 300.000 m2 atau 30 ha dengan kerapatan tanaman 1 Meter antar Pohon. Sebanyak 10.000 bibit ditanam di ladang atau pekarangan warga dimana setiap warga atau KK mendapatkan 9-12 bibit pohon.
Iwan menerangkan, keterlibatan masyarakat tidak terbatas pada kegiatan penanaman saja. Program penanaman ini memiliki manfaat bagi perekonomian bagi masyarakat dimana daun dari tanaman energi dapat digunakan untuk pakan ternak sementara sebagian rantingnya setelah 3 tahun penanaman dapat dijual ke PLN EPI untuk biomassa.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menanam jenis tanaman biomassa dan menambah manfaat bagi masyarakat terutama peternak lokal,” sambung Iwan.
Iwan menegaskan, demi memastikan program ini berjalan dengan lancar, PLN EPI turut menggandeng Gabungan Kelompok Tani Mulya dari Gombang dan Gabungan kelompok Tani Asem Mulyo dari Karang Asem, Gunung Kidul, DIY dalam menjamin kelangsungan dan perawatan pohon Tanaman Energi.
Program tersebut merupakan bentuk dukungan PLN EPI melakukan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan bentuk komitmen PLN EPI dalam menjalankan bisnis penyediaan energi primer yang selalu mengedepankan environmental, social, dan governance (ESG) dan konsisten melaksanakan Sustainable Developement Goals atau SDGs, Pungkas Iwan.