JAKARTA – PLN Nusantara Power kembali menunjukkan komitmennya dalam menjalankan program perbaikan iklim dan lingkungan dengan meraih tiga penghargaan prestisius Dharma Karya dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penghargaan ini diberikan Kamis (10/10) sebagai bentuk apresiasi atas konsistensi dan inovasi perusahaan dalam mendukung agenda nasional terkait lingkungan hidup, khususnya di sektor energi.
Dalam ajang penghargaan yang digelar oleh Kementerian ESDM, PLN Nusantara Power berhasil menyabet tiga Penghargaan Dharma Karya yaitu Penghargaan Dharma Karya Utama yang diraih oleh Tim Pengembangan PLTS Terapung Cirata, Penghargaan Dharma Karya Madya yang diraih oleh Ardi Nugroho selaku Vice President Technology Development atas kontribusinya dalam penerapan co-firing di 25 PLTU di Indonesia, serta Penghargaan Dharma Karya Muda yang diraih oleh Sidik Wiyono atas prestasinya memperoleh penghargaan PROPER Emas tiga kali berturut-turut saat menjabat sebagai Senior Manager Unit Pembangkitan Gresik.
Pencapaian ini sekaligus menegaskan peran PLN Nusantara Power sebagai perusahaan yang tidak hanya berfokus pada penyediaan energi, tetapi juga peduli terhadap keberlanjutan lingkungan.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas penghargaan yang diraih.
“Penghargaan ini merupakan bukti nyata bahwa upaya kami dalam menjalankan program-program perbaikan lingkungan dan mitigasi perubahan iklim mendapatkan pengakuan dari pemerintah. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan menjalankan berbagai inovasi yang sejalan dengan visi Indonesia menuju energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Beberapa program unggulan yang mendapatkan apresiasi adalah PLTS Terapung Cirata 192 Megawatt Peak (MWp). Pembangkit ramah lingkungan ini memproduksi energi listrik sebesar 245 gigawatt hour (GWh), dan mampu melistriki lebih dari 50 ribu rumah serta mereduksi 214 ribu ton CO2 pertahunnya, serta menjadi pionir dalam energi baru terbarukan.
PLN Nusantara Power juga dikenal dengan berbagai inovasi teknologi ramah lingkungan yang diterapkan di pembangkit listriknya. Implementasi teknologi co-firing biomassa, misalnya, dinilai sebagai salah satu langkah progresif yang diambil perusahaan dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus mendukung transisi energi yang lebih hijau. Inisiatif ini sejalan dengan agenda global untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan mendukung target netral karbon Indonesia pada tahun 2060.
Sepanjang tahun 2023 PLN Nusantara Power telah memproduksi 525,62 GWh energi bersih dan mengurangi emisi karbon sebesar 533.291 ton CO2, dengan memanfaatkan biomassa seperti serbuk kayu dan cangkang sawit sebagai bahan bakar alternatif. Saat ini jumlah Unit Pembangkitan yang telah mengaplikasikan co-firing mencapai 25 unit di seluruh Indonesia.
“Tidak terbatas pada beberapa program yang teknis saja, namun sudah mejadi DNA PLN Nusantara Power untuk terus bergerak maju dan membawa kebermanfaatan bagi masyarakat di sekitarnya seperti terlihat pada pemberdayaan masyarakat di sekitar UP Gresik yang diakui melalui perolehan PROPER Emas KLHK’, tambah Ruly.