JAKARTA – Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengungkapkan, meledaknya smelter di Morowali makin membuktikan bahwa investor smelter abaikan mining savety standar. Ada indikasi bahwa Pemerintah lebih mementingkan kepentingan investor ketimbang keselamatan kerja karyawan
“Penerapan standar K3 seharusnya mengacu pada standar International, bukan standar Nasional maupun standar China. Investor China biasanya cenderung minimizing cost, termasuk mining savety cost,”ujar Fahmy
Pemerintah harus memberlakukan savety International standar dengan zero accidents kepada seluruh investor, termasuk investor China. Jangan lebih mementingkan masuknya investor smelter dengan mengabaikan savety system
Lalu secara reguler diadakan savety audit untuk memastikan bahwa savety system bekerja sesuai savety standar