PLN EPI dari 2023 hingga tahun 2025 berencana akan melakukan gasifikasi pembangkit di 21 lokasi. Kebutuhan gas dialokasikan untuk PLTG ataupun PLTMG dengan total kapasitas 2,2 GW dan PLN juga akan melakukan pengembangan infrastruktur gas juga LNG Hub.
JAKARTA – Keinginan PLN Energi Primer Indonesia untuk dapat mengelola pasokan migas secara mandiri demi mengamankan pasokan pembangkit kandas sudah. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menegaskan bahwa pihaknya menolak izin niaga minyak dan gas bumi (Migas) yang diajukan PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) beberapa waktu lalu.
Arifin menyatakan saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan migas yang menyediakan minyak maupun gas untuk kepentingan PLN.
“Sekarang sudah banyak pengelola migas kan,” ujar Arifin Tasrif di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (28/4/23).
Ia menegaskan, meskipun gas yang diperlukan PLN EPI untuk kebutuhan pembangkit, bahwa LNG sudah bisa dipasok oleh PT Pertamina.
“Kebutuhan gas untuk pembangkit itu kan sudah dipasok oleh Pertamina, Tidak perlu lagi bikin unit usaha baru,” tegas Arifin
Sebagai informasi, sebelumnya Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menjelaskan, alasan PLN mengajukan izin niaga migas ke Kementerian ESDM karena ingin mengoptimalkan pasokan internal gas untuk pembangkitnya.
“Namun kalau kami meminta agar PLN mengupayakan kerja sama dengan Pertamina saja dahulu, perlu dioptimalkan dengan badan usaha lain,” jelasnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (12/4/23).
Beberapa waktu lalu, Kementerian ESDM mengakui masih dalam proses mengevaluasi izin niaga yang diajukan oleh PLN sembari melihat optimalisasi BUMN Listrik pelat merah ini pada badan usaha lainnya.
“Iya (izin niaga migas belum diberikan tahun ini) kami minta optimalisasi dahulu,” ujarnya
Untuk diketahui , pengajuan izin niaga migas yang diajukan PLN EPI ke Kementerian ESDM untuk memberikan keamanan pasokan LNG dari pembangkit PLN. Jadi izin ini sebagai penjaga security off supply bagi pembangkit.
Sekretaris Perusahaan PLN EPI , Mamit Setiawan dalam acara media gathering menerangkan, pihaknya masih akan bekerja sama dengan Pertamina untuk pasokan gas dan BBM. “Kita terus bekerja sama dengan Pertamina untuk pasokan BBM dan juga gas,” kata dia.
Mamit menjelaskan bahwa nantinya pasokan LNG tidak didatangkan dari impor melainkan dari domestik. “Kita optimalkan produk dalam negeri sesuai dengan kontrak yang sudah ada. Apalagi dengan Pertamina melalui sinergi BUMN,” terangnya