Coach Drs. Karyanto, MM, CPC, CT, CPPS- Personal Branding Expert
Memasuki tahun 2025, kondisi ekonomi nasional penuh harapan, sejalan dengan tampilnya pemerintahan baru dibawah pimpinan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto dilantik sebagai Presiden RI periode 2024-2029 pada sidang Paripurna MPR di Gedung Nusantara, Kopleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024.
Indonesia sebagai bagian dari masyarakat global, tentu menghadapi tidak saja tantangan di Dalam Negeri, tetapi juga tantangan global.
Deru kehadiran teknologi digital yang sangat pesat telah mengubah proses dan model bisnis, perilaku, gaya hidup- yang harus disikapi secara bijak oleh para profesional di Indonesia.
Termasuk ketika membangun Personal Branding, ditengah upaya dari semua pihak untuk meningkatkan dan memperkuat ekonomi nasional, yang didalamnya menyertakan hadirnya persaingan yang super ketat di dunia profesional.
“Itulah alasan mengapa, membangun Personal Branding akan menjadi salah satu senjata untuk memenangkan persaingan yang semakin ketat pada tahun 2025,“ ungkap Coach Karyanto- Personal Branding Expert dengan pengalaman 20 tahun- memprediksi tantangan dan peluang pengembangan Personal Branding di Idonesia kepada fokusenergi.com, Sabtu(05/01/2025).
Ujung Jari Anda, Sarana Ampuh Melejitkan Personal Branding
Sekilas flashback untuk mengingat tentang teori dan konsep Personal Branding yang pertama kali diperkenalkan oleh Tom Peters, seorang Pakar Manajemen dan Penulis asal Amerika Serikat, melalui artikelnya berjudul “The Brand Called You.”
Menurut informasi dari Coach Karyanto, artikel singkat tersebut dipublikasikan di majalah yang diterbitkan oleh Fast Company pada 31 Agustus 1997.
Thomas J. Peters- yang lahir pada 7 November 1942) di Amerika, adalah lulusan dari Cornell University (BS, MS) dan Stanford University (MBA, Ph.D.).
“We are CEOs of our own companies: Me Inc. You have to be your own brand. Kami adalah CEO dari perusahaan kami sendiri: Me Inc. Anda harus menjadi merek Anda sendiri! Demikian kutipan bebas dari artikel karya Tom Peters,” urai Coach Karyanto yang merupakan Pionir Program Personal Branding Tenaga Kesehatan Indonesia sejak 2018 lalu.
Membangun Merek Pribadi seperti yang dianjurkan oleh Tom Peters, lanjut Coach Karyanto, kini memang relatif mudah dan tersedia platform digital yang dapat digunakan secara leluasa, hampir tidak ada batasan.
Satu step yang akan menjadi sarana untuk mengorbitkan Personal Branding Anda! Yaitu media sosial yang hadir komplit untuk membantu menarasikan value Anda, agar tampak serentak dapat diakses di seluruh dunia.
Terlabih lagi dengan kehadiran Kecerdasan Buatan (AI) dan paltaform digital akan dengan cepat membantu personalisasi konten untuk memperkuat Merek Pribadi.
Tentang visibilitas, memang kini dengan mudah dapat diraih oleh setiap profesional dengan dukungan akun media sosial dengan varian model komunikasi yang komplit (visual, audio, dan video).
Dibalik Peluang, Muncul Ancaman Personal Branding
Di era digital saat ini, membangun Personal Branding relatif lebih dimudahkan karena kehadiran dari Teknologi Informasi yang degan mudah untuk mendeliver pesan yang ditargetkan untuk membangun Personal Branding.
Namun, harus disadari bahwa, dibalik peluang yang sangat besar tersebut, ternyata juga berdampak berupa ancaman dalam membangun Personal Branding.
Montoya- Spesialis Personal Branding) yang sangat terkenal di level Internasional menyebutkan bahwa: “Personal Branding merupakan proses yang mengantarkan seseorang memiliki ketrampilan, kepribadian & karakteristik yang unik, kemudian membingkainya menjadi identitas diri yang sangat kuat melebihi pesaing.”
Dalam pandangan Coah Karyanto, dengan kemudahan paltform digital untuk membingkai identitas diri, maka peta persangan antar profesional juga akan semakin ketat.
“Setidaknya ada 3 tantangan yang akan menjadi ancaman dalam membangun Personal Branding pada tahun 2025,” tegas Coach Kayanto.
Ketiga hal tersebut adalah:
Overload Informasi Digital: Kini Kita akan kesulitan membedakan diri, karena banyaknya konten serupa yang bertaburan di media sosial semakin tidak terbendung.
Distraksi Identitas Online dan Offline: Perbedaan antara citra digital dan realita sebenarnya yang dapat merusak reputasi (berita yang faktual dan hoax saling berhimpitan, terkadang sulit dibedakan). Masyarakat terkadang susah membedakan mana informasi faktual dan yang hoax sehingga distraksi tidak terhindarkan.
Ekspektasi Autentisitas yang Tinggi: Audiens semakin kritis terhadap keaslian individu di media sosial, sehingga diperlukan cara yang cerdas untuk menjadi pembeda dengan kompetitor.
Strategi Jitu Personal Branding Profesional Indonesia
Menghadapi gempuran konten membangun Merek Diri, diperlukan strategi jitu agar tetap dapat eksis dan memiliki visibilitas yang beda dengan kompetitor.
Menghadirkan narasi autentisitas adalah strategi jitu, karena bobot prosentase dari Autentisitas ini sebesar 50 persen, dalam rangka membangun Personal Brand Anda.
Diikuti oleh Konsistensi sebesar 30 persen, dan Adaptasi sebesar 20 persen. Dengan memperhatikan tiga elemen diatas, maka peluang sukses membangun Merek Diri Anda, ada potensi memenangkan persaingan.
Memanfaatkan Teknologi Digital pasti menjadi keharusan, tetapi jeli membidik target audience dengan goal setting yang spesifik, merupkan jurus lain yang harus Anda mainkan.
“Memperkokoh jejaring profesional harus terus ditingkatkan. Hadir dengan ide keberlajutan dalam berbagai program yang menjadi kompetensi dan passion Anda, akan menjadi faktor pembeda yang harus terus diperkuat,” jelas Coach Karyanto memberikan saran solusi menghadapi kerasnya kompetisi para profesional di Indonesia.
*) Coach Karyanto- memiliki experience 20 Tahun sebagai Praktisi Komunikasi Publik dan Personal Branding di Sektor Farmasi dan Alat Kesehatan (1995-2016), Pionir Program Personal Branding Tenaga Kesehatan Indonesia (2018-Sekarang).
Coach Karyanto adalah Founder JamuDigital dan OMAIdigital sejak 2017 sebagai bentuk dukungan menduniakan Obat Bahan Alam Indonesia, Produsen Obat Herbal Kapsul Nosteo dan Minyak Boreh Nokilir (sejak Desember 2021).
Coach Karyanto telah melakukan obserbasi herbal dan self development di 15 Negara, serta menulis Buku/eBook sebanyak 17 judul. Beberapa eBook-nya sempat viral beberapa tahun yang lalu ( Tumbuhan Obat dalam Al Quran, 2021).