Wednesday , November 13 2024

Hadiri KTT APEC & G20, RI Berpeluang Gaet FDI dari Amerika Latin & Karibia

Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H., M.H.
Pakar Hukum Bisnis dan Perdagangan Internasional

JAKARTA, Fokus Energi — Kunjungan Presiden Prabowo Subianto dalam rangka menghadiri dua forum internasional bergengsi, yaitu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC dan G20 pada 13 hingga 16 November di Peru dan KTT G20 di Brazil pada 18 hingga 19 November 2024 memiliki potensi strategis untuk membuka peluang Foreign Direct Investment (FDI) yang signifikan bagi Indonesia.

“Forum-forum ini mempertemukan para pemimpin dunia dan investor potensial, sehingga memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk memperlihatkan stabilitas ekonomi, reformasi kebijakan yang ramah investasi, serta peluang sektor-sektor strategis di dalam negeri. Melalui diplomasi ekonomi yang efektif, Presiden Prabowo dapat membangun kepercayaan mitra internasional dan menunjukkan komitmen Indonesia terhadap investasi berkelanjutan dan pembangunan ekonomi,” ujar akar Hukum Bisnis dan Perdagangan Internasional Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H., M.H di Jakarta, Minggu 10/11/2024.

Menurutnya kujungan Prabowo ke wilayah Amerika Latin dapat memperkuat hubungan perdagangan internasional Indonesia dengan negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia. “Kunjungan ini momentum emas untuk memperluas dan mendiversifikasi pasar ekspor bagi berbagai produk unggulan nasional pasca penyelenggaraan INALAC Business Forum pada 11-13 September 2024 lalu,” sambung Ariawan.

Lebih lanjut guru besar Universitas Tarumanagara ini mengatakan Amerika Latin dan Karibia merupakan mitra strategis untuk memperluas pasar perdagangan internasional bagi produk-produk dalam negeri. Mengingat kawasan Amerika Latin dan Karibia terdiri dari 33 negara dengan populasi sebanyak 639,6 juta penduduk atau 8,09 persen dari populasi dunia. Produk domestik bruto (PDB) kawasan tersebut pada 2022 tercatat 6,52 triliun dollar AS dengan PDB per kapita rata-rata 10.190 dollar AS.

Seperti diketahui, Selama beberapa tahun terakhir, kawasan Amerika Latin dan Karibia telah berkembang menjadi mitra strategis dalam perdagangan bagi Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari adanya kemiripan dalam tantangan serta peluang yang dihadapi oleh negara-negara berkembang di kedua kawasan tersebut. Pada tahun 2023, total nilai perdagangan antara Indonesia dan negara-negara di kawasan ini tercatat mencapai 13,1 miliar dolar AS. Namun, nilai ini masih berada di bawah capaian Vietnam, yang bahkan berhasil mencapai dua kali lipatnya. Kondisi ini menunjukkan adanya potensi besar bagi Indonesia untuk memperkuat kolaborasi perdagangan guna memperluas akses pasar bagi produk-produk unggulannya, seperti hasil pertanian, makanan olahan, tekstil, dan produk dari sektor industri kreatif, ke pasar Amerika Latin dan Karibia. Negara-negara di kawasan tersebut kian membuka peluang bagi produk-produk Asia yang memiliki daya saing tinggi.

Oleh karena itu, hubungan perdagangan antara kawasan Amerika Latin dengan negara-negara yang berada di kawasan Asia Pasifik memegang peranan penting dalam upaya pemulihan bersama dari dampak ketidakstabilan global saat ini. Kerja sama ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, merata, dan berkelanjutan di kedua wilayah, sehingga tercipta stabilitas ekonomi jangka panjang yang bermanfaat bagi masyarakat luas di masing-masing kawasan.

Selain itu, kehadiran di APEC dan G20 memungkinkan Indonesia untuk memperkuat citra sebagai tujuan investasi yang aman dan menguntungkan. Dengan memanfaatkan forum ini, pemerintah dapat mengkomunikasikan berbagai reformasi pro-investasi, kebijakan insentif, dan infrastruktur yang sedang dikembangkan. Langkah ini diharapkan tidak hanya menarik investasi jangka pendek, tetapi juga memperkuat ekonomi dalam jangka panjang, meningkatkan daya saing nasional, dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

“Saya meyakini bahwa kunjungan luar negeri yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto ini mencerminkan komitmen kuat Indonesia untuk berperan secara aktif dalam percaturan internasional. Langkah ini merupakan wujud keseriusan Indonesia dalam memperjuangkan berbagai kepentingan nasional serta menunjukkan kontribusi nyata dalam mengatasi berbagai tantangan global yang dihadapi bersama negara-negara lain. Partisipasi ini menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang turut serta dalam menciptakan solusi kolektif di tingkat global,” tandasnya.

Cek juga

Peringati Hari Sumpah Pemuda, GM PLN Jakarta Usung Gagasan Sustainable Excellence

JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta …