“Konsolidasi energi primer PLN Grup menjadi kunci penggerak transformasi skala bisnis yang awalnya 10 triliun menjadi 190 triliun dan fokus bisnis dari batubara menjadi pengembangan bisnis batubara, gas, BBM, dan Biomassa. Posisi ini membuat PLN EPI menjadi perusahaan pengelola energi primer terbesar di Asia Tenggara”
JAKARTA – Direktur Utama PLN Energi Primer Indonesia Iwan Agung Firstantara didampingi jajaran direksi dalam acara Press Brefing Corporate Exposure Energi Primer Indonesia kepada awak media mengungkapkan, pada tanggal 1 Januari 2023, PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) resmi menjadi salah satu Subholding PT PLN (Persero) yang berkomitmen memastikan ketersediaan pasokan suplai energi primer melalui Konsolidasi Proses Pengadaan dan Logistik, Pencarian Sumber Energi Primer serta Pengembangan Ekosistem yang resilient dan rantai pasok yang kuat.
“PLN telah mencapai legal and state holding subholding atas dukungan pemerintah dan segenap stakeholders. PLN EPI Siap mendukung transformasi PLN menuju New PLN 4.0 Unleashing Energy and Beyond,” ungkap Iwan Agung, di Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Lebih lanjut Iwan Agung menjelaskan, transformasi PLN Batubara rebranding menjadi Sub Holding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) memiliki fungsi strategis untuk menjaga security dan reliability pasokan energi primer.
PLN Batubara, kata Iwan berdiri sejak 2008 dan memiliki 3 Anak perusahaan, yakni : Jambi Prima Coal (JPC) yang berdiri pada tahun 2017 untuk menjalankan usaha penambangan batubara. PLN Batubara Investasi (BBI) didirikan pada tahun 2018 untuk menjalankan kegiatan investasi dibidang penambangan batubara, menjalankan kegiatan investasi di bidang infrastruktur penambangan terkait transportasi, pengolahan dan penyimpanan batubara. PLN Batubara Niaga (BBN) didirikan pada tahun 2019 dengan bidang usaha menyelenggarakan usaha perniagaan batubara dalam mendukung ketersediaan pasokan batubara unit-unit pembangkit listrik IPP.
Di Tahun 2023, PLN EPI menambah 2 anak perusahaan yang sebelumnya adalah Anak Perusahaan PLN yakni PLN Gas & Geothermal (PLN GG) yang bergerak di bidang pembangkitan listrik berbasis panas bumi dan penyediaan infrastruktur transportasi gas alam dan Pelayaran Bahtera Adhiguna (BAG) yang bergerak di bidang pengangkutan batubara.
“Konsolidasi energi primer PLN Grup menjadi kunci penggerak transformasi skala bisnis yang awalnya 10 triliun menjadi 190 triliun dan fokus bisnis dari batubara menjadi pengembangan bisnis batubara, gas, BBM, dan Biomassa. Posisi ini membuat PLN EPI menjadi perusahaan pengelola energi primer terbesar di Asia Tenggara,”kata Iwan
Dukungan jajaran direksi PLN EPI yang mumpuni akan lebih mempercepat mencapai Visi Perusahaan menjadi solusi energi primer terintegrasi no 1 Se Asia Tenggara. Selain hal itu, PLN EPI juga didukung oleh 5 Anak Perusahaan, yakni : Jambi Prima Coal (JPC), di akuisisi pada tahun 2017 yang menjalankan usaha penambangan batubara. PLN Batubara Investasi (BBI), berdiri pada tahun 2018 yang menjalankan kegiatan investasi dibidang penambangan batubara, investasi di infrastruktur penambangan terkait transportasi, pengolahan dan penyimpanan batubara. PLN Batubara Niaga (BBN), berdiri pada tahun 2019 yang menjalankan usaha perniagaan batubara dalam mendukung ketersediaan pasokan batubara unit-unit pembangkit listrik IPP. PLN Gas & Geothermal (PLN GG), berdiri pada tahun 2009 yang bergerak di bidang pembangkitan listrik berbasis panas bumi dan penyediaan infrastruktur transportasi gas alam.Pelayaran Bahtera Adhiguna (BAG), berdiri pada tahun 1971 yang bergerak di bidang pengangkutan batubara.
Dukungan yang sangat solid dari Kementerian BUMN, Kementerian ESDM akan menjadikan PLN EPI mumpuni menyediakan energi primer untuk keamanan pasokan 44 GW pembangkit milik PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power. PLN EPI juga akan memberikan kontribusi untuk percepatan transisi energi dengan mengolah biomassa untuk co-firing 52 pembangkit dan pemanfaaan gas untuk subtitusi pembangkit berbahan bakar BBM.
“ Terimakasih kepada Kementerian ESDM yang telah mengeluarkan regulasi HBA Batubara dengan harga USD 70/ton dan harga gas yang ekonomis . Untuk memastikan pasokan batubara aman dan sesuai jadwal PLN EPI menyiasati dengan kontrak jangka panjang,”pungkas Iwan Agung