JAKARTA—Sejumlah kalangan mengimbau kepada para politisi untuk tidak menjadikan PLTU sebagai kambing hitam meningginya polusi di Ibu Kota Jakarta.
Pakar komunilogi dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan sekarang banyak politisi yang menggunakan isu publik sebagai ajang kampanye di media massa. “Sekarang yang lagi ramai, politisi ikut-ikutan bahas polusi udara,” katanya kepada media, Selasa (22/8/2023).
Para politisi terutama bakal calon presiden itu, paparnya, terlihat kurang mampu menggali isu yang mampu mengangkat elektabilitasnya. “Jadi mereka memilih isu publik yang saat ini hangat di media massa maupun media sosial.”
Bahkan, tegasnya, data mereka sama sekali tidak benar dan jauh dari aktual. Mayoritas politisi bilang PLTU penyebab utama polusi udara di Jakarta, sampai 25%. “Itu jauh dari fakta dan penelitian.”
Dia mengatakan, ahli Lingkungan ITB dan universitas ternama lainnya sudah memaparkan penelitiannya. “Bahkan KLHK juga sudah memaparkan bahwa faktor PLTU tidak lebih dari 1%,” katanya.
Dengan demikian, Emrus meminta kepada publik untuk lebih jeli memilih calon presiden mendatang. “Jangan sampai publik salah pilih calon presiden yang hanya omong saja, tanpa fakta atau kajiannya lemah.”
Terekam di jagat media, Ridwan Kamil, Anies Baswedan, Anissa Pohan (istri dari Agus Harimurti Yudhoyono) bahkan Bahlil Lahadalia berkomentar soal isu polusi udara di Ibu Kota.
Dia menambahkan, kualitas udara di Provinsi Banten jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Ibu Kota Jakarta meski letaknya lebih dekat dengan PLTU yang dianggap sebagai salah satu sumber polutan. “Kita bandingkan saja, 10 menit jalan di Jakarta hidung terasa kotor akibat polusi udara. Di Banten tidak demikian,” katanya.
Emrus mengatakan sudah banyak ahli lingkungan yang memaparkan buruknya kualitas udara di Jakarta akibat masalah pada sektor transportasi yang belum pernah terselesaikan. “Sudah banyak ahli lingkungan yang menyatakan bahwa bukan PLTU. Tapi ya begitu. Masalahnya apa, penyelesaiannya dimana.”
Menurutnya, isu buruknya kualitas udara di Ibu Kota sangat tidak tecermin oleh PLTU yang ada di sekitar Jakarta. “Kan, salah satu PLTU ada di Banten, dan kami di Banten merasakan hal itu,” kata peraih gelar doktor itu komunikasi itu.
Emrus juga menanggapi isu polusi udara yang makin dijadikan komoditas politik oleh politisi di Tanah Air, terutama yang mau jadi calon presiden. “Mereka itu kurang kerjaan dan miskin ide. Harusnya muncul solusi jangka Panjang karena mereka lah yang memimpin.”