Friday , November 22 2024

Ekowisata Mangrove Batu Lumbang, Wisata Susur Mangrove Berbasis Digital Pertama di Kota Denpasar

DENPASAR – Ekowisata Mangrove Batu Lumbang yang terletak di pesisir selatan Kota Denpasar kini dapat dijadikan pilihan destinasi wisata alam yang dapat dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara saat berkunjung ke Pulau Dewata Bali.

Menariknya, ekowisata yang merupakan binaan dari PT PLN Indonesia Power ini merupakan destinasi wisata susur mangrove berbasis digital pertama yang ada di Kota Denpasar.

Pengelola Ekowisata Mangrove Batu Lumbang mulai memanfaatkan teknologi digital dalam pengembangan ekowisata. Pemanfaatan digital diterapkan mulai dari penggunaan QR Code untuk mendata jumlah wisatawan yang datang serta memperluas pemasaran ekowisata dan produk pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) berupa stik mangrove, sirup dan kopi mangrove serta kain ecoprint melalui platform digital @ekowisatamangrove.batulumbang.

Berbeda dari ekowisata mangrove dilokasi lain, Ekowisata Mangrove Batu Lumbang tidak hanya menawarkan wisata susur mangrove, namun juga memberikan edukasi terkait konservasi mangrove serta mengajak wisatawan untuk melakukan pemungutan sampah yang ada dikawasan hutan mangrove. Pengelola ekowisata ingin memberikan pengalaman yang berbeda dari wisata susur mangrove lainnya, wisatawan tidak hanya dapat menikmati indahnya kawasan hutan mangrove namun juga turut menjaga kelestarian mangrove.

Ekowisata Mangrove Batu Lumbang merupakan program Community Development PLN Indonesia Power untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) salah satunya adalah SDG’s nomor 14 yakni menjaga ekosistem laut. Bersama dengan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Segara Guna Batu Lumbang yang merupakan kelompok nelayan di kawasan hutan mangrove, PLN Indonesia Power terus melakukan pengembangan program mulai dari konservasi hutan mangrove hingga pendampingan pengembangan destinasi wisata.

Senior Manager Bali PGU I Made Harta Yasa menyampaikan bahwa program pengembangan Ekowisata Mangrove Batu Lumbang adalah komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi pada kelestarian ekosistem hutan mangrove untuk mendukung penanganan perubahan iklim yang saat ini terjadi.

“Pengembangan Ekowisata Mangrove Batu Lumbang tentunya juga tidak lepas dari kemitraan yang dijalin oleh perusahaan dengan para stakeholder diantaranya adalah dari masyarakat sekitar, perusahaan swasta lain, akademisi, media dan pemerintah”. tambah Made

Kedepannya Ekowisata Mangrove Batu Lumbang akan terus melakukan pengembangan, sehingga dapat menjadi destinasi wisata mandiri di Kota Denpasar. Hadirnya ekowisata dapat menjadi diversifikasi usaha bagi para nelayan, selain itu juga menjadi tempat konservasi dan edukasi kelestarian ekosistem hutan mangrove yang tidak hanya menjawab permasalahan lingkungan, namun juga berdampak pada peningkatanan perekonomian masyarakat pesisir.

Cek juga

Erick: BUMN dan Badan Gizi Berkolaborasi demi Akselerasi Swasembada Pangan RI

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengadakan pertemuan dengan Kepala Badan …