PEKANBARU – PT PLN (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bersama Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Kuok mendukung program Santripreneur pengembangan budi daya tanaman kayu putih di lahan gambut Kabupaten Kampar, Riau.
Dukungan ini berupa pelatihan teknis budidaya tanaman kayu putih di lahan gambut Pondok Pesantren Assalam Naga Beralih, pembuatan produk, pembangunan rumah suling kayu putih, serta pemasaran produk kepada para santri dan pengelola pondok.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau Mamun Murod mengapresiasi inovasi budi daya kayu putih di lahan gambut yang dilakukan PLN dan BPSILHK. Menurutnya, inovasi budi daya kayu putih di lahan gambut, merupakan langkah yang baik dalam menjaga lingkungan.
Bersamaan dengan itu juga, Pemprov Riau mengapresiasi peluncuran buku Mendamba Manfaat Kayu Putih di Lahan Gambut hasil kolaborasi PLN-BPSILHK.
“Kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan BPSILHK Kuok melalui program PLN Peduli ini. Pemanfaatan lahan gambut ini merupakan program yang tentu akan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Mamun.
Kepala BPSILHK Kuok Priyo Kusumedi mengatakan, inovasi budi daya tanaman kayu putih di lahan gambut ini bisa menjadi alternatif untuk dilakukan di wilayah lainnya di Riau. Priyo mengatakan, melalui inovasi ini dapat memenuhi kebutuhan nasional yang masih kekurangan pasokan kayu putih.
Saat ini, kata Priyo, kebutuhan untuk keperluan nasional sekitar lebih 4.000 ton dan baru terpenuhi 500 ton pertahunnya.
“Ini prospek juga untuk dikembangkan di lahan gambut yang ada di Riau. Kami tidak memanen kayunya namun daunnya bisa diolah menjadi minyak kayu putih,” ujarnya.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah, I Njoman Surjana mengatakan, setiap program TJSL yang dijalankan PLN untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SGDs) 2030.
Sehingga, program budidaya kayu putih di lahan gambut yang dikembangkan PLN ini juga diharapkan dapat menciptakan Creating Share Value (CSV) yang memberi manfaat atau nilai tambah kepada perusahaan, masyarakat dan juga lingkungan.
“Ini sebuah kolaborasi dan bukti bahwa PLN tidak hanya sebatas melistriki, namun juga memberikan manfaat dan menciptakan Creating Share Value (CSV) bagi pengembangan lingkungan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Njoman.
Menurutnya, dalam upaya membangkitkan ekonomi masyarakat, PLN membutuhkan sinergi dengan berbagai pihak. Karena itu, Njoman berterima kasih kepada BPSILHK Kuok dan pihak pesantren yang telah berkolaborasi dalam sinergi budi daya kayu putih dan Launching Buku Mendamba Manfaat Kayu Putih di Lahan Gambut.
Di samping itu, pada tahun 2022 juga telah dilakukan penanaman 10 ribu tanaman kayu putih di lahan gambut Pondok Pesantren Assalam Naga Beralih, Kampar.
“Semoga kolaborasi kita terus berlanjut, di mana pada akhir tahun 2021 kita juga menelurkan sebuah buku yang berjudul Kupas Tuntas Kelor Pesona Tanaman Ajaib,” pungkasnya.