Bandung Barat – “Dulu saya lebih banyak diam di rumah, tidak punya aktivitas dan seringnya melamun. sekarang bisa ikut lomba dan tertawa bersama,” ujar Lesmana, salah satu peserta lomba kemerdekaan di Gedung Serbaguna Lentera Jiwa, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Suaranya menggelora ketika ia bernyanyi untuk memeriahkan lomba.
Momen ini menjadi salah satu potret kegiatan “Pulih Jiwa, Merdeka Raga” yang diinisiasi oleh Fuel Terminal Bandung Pertamina Patra Niaga, diikuti 12 Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang telah pulih bersama warga desa dan pendamping, memeriahkan HUT RI ke-80 melalui delapan lomba seru, dari memasukkan pensil ke botol, joget balon, memindahkan terigu, mengupas telur, hingga estafet sarung.
Program pemberdayaan bagi ODGJ yang pulih atau yang bisa disebut sobat jiwa dan ODMK (orang dengan masalah kejiwaan), menghilangkan stigma, memberikan pelatihan, dan membuka peluang kerja. Dampaknya sudah nyata: 15 anggota kelompok usaha aktif, Rp 5.000.000 pendapatan kelompok per bulan, 200 pohon tertanam di DAS Citarum, hasilkan produk usaha snack makanan dan lilin aromatherapy bahkan 50 kg eceng gondok dimanfaatkan setiap bulannya untuk menjadi tas eceng gondok.
“Semangat kemerdekaan adalah merdeka dari stigma dan diskriminasi. Kami ingin menunjukkan bahwa pulih itu mungkin, dan setiap orang berhak mendapat kesempatan kedua,” ujar Roberth Marchelino Verieza, Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga.
Dengan kegiatan “Pulih Jiwa, Merdeka Raga”, Pertamina Patra Niaga berharap semangat kemerdekaan dapat dirasakan secara setara oleh semua, tanpa terkecuali, sehingga tercipta masyarakat yang lebih peduli, inklusif, dan saling menguatkan.
Acara ditutup dengan pembagian hadiah berupa tumbler, tea pot, totebag, dan alat tulis bagi para pemenang, disertai harapan agar Desa Pangauban terus menjadi contoh Desa Inklusif di Kabupaten Bandung Barat.