DENPASAR – PT PLN Indonesia Power akan terus mendorong percepatan transisi energi menuju Nett Zero Emmision atau karbon netral, baik dari sisi pemanfaatan energi hijau di sektor pembangkitan maupun pelestarian hutan rakyat. Salah satunya adalah ikut berkontribusi dalam pelestarian dan pengembangan hutan mangrove Batu Lumbang, Denpasar, Bali.
Sekretaris Perusahaan PT PLN Indonesia Power Agung Siswanto membeberkan , berdasarkan penelitian mangrove mampu meredam dan menurunkan abrasi laut dan juga magnitude bencana gelombang tsunami.
“Mangrove juga mampu menyimpan dan menyerap karbon 5 kali lebih banyak dari hutan tropis daratan. Karena itu, mangrove berperan penting dalam pengendalian perubahan iklim,” beber Agung Siswanto di kawan Tahura Batu Lumbang Denpasar, Bali (24/11).
Lebih lanjut Agung menjelaskan, semua keunggulan ekosistem mangrove tersebut menjadi pertimbangan penting yang menyatu dengan upaya menjaga kestabilan tata kelola bentang alam dan perbaikan mutu lingkungan.
Melestarikan dan perbaikan ekosistem mangrove secara konsisten akan memperkuat sosial ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, serta mendorong pembabangunan hijau melalui green economy.
Mangrove memiliki multi manfaat, seperti menjadi lahan budidaya ikan, kepiting, udang melalui pola silvofishery, pengolahan produk mangrove non-kayu, serta wisata alam juga memperkuat pengembangan kawasan industry yang hijau (green industrial park).
“Sejak diresmikan setahun lalu, Ekowisata Mangrove Batu Lumbang yang terletak di pesisir selatan Kota Denpasar kini dapat dijadikan pilihan destinasi wisata alam, yang dapat dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara saat berkunjung ke Pulau Dewata Bali,”pungkas Agung