General Manager PLN UID Jakarta Raya lakukan inspeksi peralatan kelistrikan petugas pelayanan teknik untuk pastikan kehandalan listrik Jakarta
Jakarta, fokusenergi.com – Ibukota Indonesia akan berpindah dari Jakarta ke IKN mulai tahun 2024. Sebagai kota bisnis, Jakarta sudah didukung dengan keandalan listrik yang tinggi. Semakin memperkuat keandalan listrik dan meningkatkan kepuasan pelanggan di Jakarta, pada semester 1 tahun 2023 PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya menambah 227 kilo meter sirkuit (kms) kabel listrik tegangan rendah. Penambahan ini menjadikan panjang kabel atau jaringan tegangan rendah di seluruh Jakarta dan sekitarnya menjadi 26.228 kms.
Panjang kabel tegangan menengah yang dipasang juga mengalami peningkatan sebesar 136 kms pada semester 1 tahun ini menjadi 17.773 kms. Sedangkan gardu distribusi listrik bertambah 51 menjadi 14.368 yang tersebar wilayah kerja PLN UID Jakarta Raya. Terdapat 1 Gardu Induk 20 kilo Volt yang mulai beroperasi di semester 1 tahun 2023.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya mengatakan bahwa PLN siap mendukung Jakarta sebagai kota bisnis dengan keandalan listrik yang tinggi. Sampai dengan Bulan Juni 2023, jumlah pelanggan PLN kategori Bisnis yaitu 307.020 dengan pemakaian listrik sebesar 6.400 Giga Watt hours (GWh). Konsumsi listrik pelanggan bisnis ini tumbuh sebesar 12,24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Total pelanggan PLN UID Jakarta Raya pada semester 1 tahun 2023 yaitu sebesar 5,1 juta pelanggan dengan jumlah pelanggan terbesar yaitu rumah tangga sebesar 4,7 juta. Pelanggan bisnis hanya 6% dari total pelanggan PLN UID Jakarta Raya, namun konsumsi listriknya menempati peringkat ke-2 setelah konsumsi rumah tangga.
“Salah satu indikator kemajuan bisnis di Jakarta yaitu konsumsi listriknya, meskipun jumlah pelanggan bisnis hanya sedikit namun konsumsi listriknya besar, ini berasal dari aktivitas masyarakat di pusat perbelanjaan, hotel, restoran, transportasi publik, tempat wisata, maupun kantor-kantor bisnis lainnya,” ungkap Doddy.
PLN siap mendukung kemajuan bisnis di Jakarta setelah tidak lagi menjadi ibukota negara di tahun 2024. Masih ada 32% pasokan listrik di Jakarta yang bisa digunakan untuk pengembangan bisnis ataupun kebutuhan lain seperti kebutuhan listrik untuk pengembangan kendaraan listrik.