JAKARTA– Sambut Hari Disabilitas Internasional yang diperingati pada 3 Desember ini serta mendukung terciptanya lingkungan yang inklusif, PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya luluskan 50 peserta program Terang Aksara Empowerment melalui kegiatan bertajuk “Graduation Ceremony Terang Aksara Empowerment Class of 2025″. Hal ini merupakan komitmen PLN UID Jakarta Raya dalam memberdayakan penyandang disabilitas rungu, netra, dan wicara agar dapat lebih hidup dengan lebih layak di lingkungan yang inklusif.
Program yang dimulai 20 Juni 2025 ini berhasil meluluskan 50 peserta dalam program tahun 2025 yang terdiri dari 15 peserta pelatihan membaca braille untuk disabilitas netra, 15 peserta pelatihan bahasa isyarat level 1 dan 2 untuk disabilitas rungu wicara, serta 20 peserta pelatihan bahasa isyarat level 1 dan 2 yang ditujukan bagi para pendamping disabilitas rungu wicara.
“Melalui program Terang Aksara Empowerment ini, kami berharap dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif untuk teman-teman penyandang disabilitas rungu, netra, dan wicara sehingga mendapatkan hidup yang lebih layak dan dapat memaksimalkan potensi-potensi diri di masyarakat,” ungkap General Manager PLN UID Jakarta Raya, Moch. Andy Adchaminoerdin, dalam sambutannya di graduation ceremony ini.
Dalam pelaksanaannya, PLN UID Jakarta Raya bekerja sama dengan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta melalui Panti Sosial Bina Netra Rungu Wicara (PSBNRM) Cahaya Batin. Kolaborasi ini bertujuan mendukung pemberdayaan penyandang disabilitas tuna netra, tuna rungu, dan tuna wicara agar mendapatkan akses yang lebih luas dan setara dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapat lima inisiatif utama yang dijalankan dalam program ini, yaitu pemberian perangkat teknologi informasi dan komunikasi, pelatihan komputer bicara untuk disabilitas netra, bantuan buku braille, bantuan seragam, alat tulis, dan alat peraga pembelajaran, serta pelatihan bahasa isyarat untuk disabilitas rungu wicara dan pendamping.
Salah satu program unggulan adalah pemberian dan pelatihan komputer bicara. Fasilitas teknologi ini memungkinkan penyandang disabilitas netra untuk belajar mandiri dalam menulis, berkomunikasi, dan mengakses informasi. Di sisi lain, pelatihan bahasa isyarat bagi penyandang disabilitas rungu wicara dan pendampingnya difokuskan pada peningkatan keterampilan komunikasi guna menunjang kemandirian serta akses informasi yang lebih baik.
Melalui inisiatif-inisiatif dalam Terang Aksara Empowerment ini, diharapkan jalan bagi para penyandang disabilitas untuk beradaptasi di dunia digital semakin terbuka, kepercayaan diri dan kemandirian meningkat, serta kesempatan kerja menjadi lebih luas.
FOKUS ENERGI Berita Energi Terkini