BANDUNG – PT Geo Dipa Energi (Persero) mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Bandung dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Patuha Unit 2. Hal tersebut disampaikan Bupati Bandung, Dadang Supriatna, dalam Sosialisasi Pelaksanaan Proyek Engineering, Procurement, and Construction (EPC) PLTP Patuha Unit 2 di Gedung Mohamad Toha, Komplek Pemerintah Kabupaten Bandung, Selasa (10/06).
Dalam kegiatan yang turut dihadiri Forkompinda Kabupaten Bandung, Dadang menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan PLTP Patuha Unit 2. Namun demikian, Dadang mengatakan bahwa pembangunan PLTP Patuha Unit 2 harus memberikan manfaat bagi pembangunan di Kabupaten Bandung.
“Harus ada keseimbangan, insyaAllah Proyek Strategis Nasional saya dukung 100 persen, tapi pemerintah daerah harus memiliki benefit untuk pembangunan di Kabupaten Badnung,” ujarnya.
Namun demikian, Dadang juga menekankan bahwa sebagai daerah penghasil panas bumi yang memiliki potensi sangat besar di Jawa Barat, maka harus ada keseimbangan terhadap pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Bandung. Tidak hanya melalui bonus produksi yang diterima, Dadang juga mengusulkan agar daerah mendapatkan participating interest (PI).
“Semenjak saya menjadi Bupati, bonus produksi saya kembalikan untuk Desa,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Jawa Barat yang diwakili Kepala Seksi IV Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Dimas Aditya, menjelaskan bahwa proyek panas bumi di area Patuha merupakan Objek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral. Oleh karena itu, terdapat sanksi pidana apabila ada orang yang berupaya untuk menghalangi pengusahaan Panas Bumi.
“Mengingatkan, ada sanksi pidana untuk orang yang menghalangi atau merintangi pengusahaan panas bumi sesuai Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi,” ungkapnya.
Seperti diketahui sebelumnya, GeoDipa telah berhasil menyelesaikan pengeboran 12 sumur untuk PLTP Patuha Unit 2. General Manager Project GeoDipa, Sulistianto, menjelaskan bahwa pengeboran dilakukan dengan tingkat kesuksesan yang tinggi dan tanpa adanya kecelakaan kerja (zero fatality). Dengan demikian, hal tersebut menjadi bukti bahwa perusahaan sangat berkomitmen terhadap keselamatan kerja.
Sulistianto juga mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan proyek, GeoDipa juga sangat berkomitmen terhadap keseimbangan lingkungan. Menurutnya, keragaman hayati di Patuha selama ini sangat terjaga.
Selain komitmen terhadap aspek keselamatan kerja dan lingkungan, GeoDipa juga turut berpartisipasi dalam aspek tenaga kerja local, di mana tercatat terdapat 181 pekerja lokal yang ikut berpartisipasi dalam proyek pengembangan PLTP Patuha Unit 2 pada kegiatan drilling dan well testing.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama GeoDipa, Yudistian Yunis, juga menyampaikan bahwa tenaga kerja lokal menjadi prioritas perusahaan dalam proyek pengembangan. Hingga tahun 2027, diperkirakan akan dibutuhkan sekitar 500 tenaga kerja.
“Sekitar 500 tenaga kerja yang kami perlukan, 150 diantaranya tenaga kerja unskilled, kami utamakan dari sekitar lokasi. 500 tenaga kerja ini akan terjadi tahun 2026 sampai awal 2027 pada puncaknya. Kami akan bekerjasama dengan seluruh desa,” ujarnya.