Saturday , June 7 2025

Jelang Idul Adha 1446 H, PLN EPI Pastikan Pasokan Energi Primer ke Seluruh Pembangkit Aman

Jakarta – Subholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) memastikan pasokan energi primer dari mulai batu bara, gas hingga BBM ke seluruh pembangkit dalam kondisi aman dan terkendali.

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara menjelaskan, data per 4 Juni 2025 menunjukan rata-rata Hari Operasi Produksi (HOP) stok batu bara PLTU PLN di berbagai Regional menunjukkan tingkat ketersediaan yang cukup, sehingga potensi gangguan pasokan listrik selama libur panjang Idul Adha dapat diantisipasi dengan baik.

“Pada momen Hari Raya Idul Adha, kami pastikan pasokan listrik tetap aman terjaga sehingga masyarakat dapat beribadah dan berkumpul bersama keluarga dengan nyaman. Kami ingin memastikan seluruh masyarakat Indonesia merasakan kenyamanan dalam merayakan hari besar ini,” tegas Iwan.

Lebih lanjut, Iwan menyampaikan bahwa PLN EPI terus memperkuat rantai pasok energi primer dan menjamin seluruh unit pembangkit mendapatkan suplai yang cukup. Saat ini, cadangan batu bara berada dalam kondisi sangat aman.

“Saat ini rata-rata HOP batu bara mencapai 25 hari. Untuk BBM berada pada kisaran 11,20 hari, sedangkan pasokan gas dan LNG tetap terpenuhi sesuai jadwal pengiriman,” ungkapnya.

Adapun rincian rata-rata HOP batu bara untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali 24,7 HOP; wilayah Sumatera dan Kalimantan (Sumkal) 26,1 HOP; wilayah Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara (Sulmapana) 28,2 HOP.

“PLN EPI akan terus siaga untuk memastikan keandalan pasokan energi primer bagi seluruh pembangkit yang dikelola oleh PLN Grup,” tambah Iwan.

Sebagai bentuk sinergi dalam menjaga keandalan sistem kelistrikan nasional, PLN EPI terus melakukan koordinasi intensif dengan Subholding PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power guna memastikan tidak terjadi gangguan pasokan energi primer selama Idul Adha 1446 Hijriah.

Selain memastikan keandalan pasokan, Iwan juga menegaskan bahwa PLN EPI mendukung program Pemerintah dalam menurunkan emisi karbon menuju target Net Zero Emission (NZE) 2060 melalui pengembangan rantai pasok biomassa.

“Biomassa merupakan salah satu bentuk Energi Baru Terbarukan (EBT) yang mampu menurunkan emisi karbon. Selain itu, biomassa lebih ekonomis dan memberikan efek berganda (multiplier effect) bagi perekonomian masyarakat dan daerah,” tutup Iwan.

Cek juga

RUPTL 2025-2034: PLN Siap Bangun Green Super Grid Sepanjang 47.758 KMS

Jakarta – PT PLN (Persero) siap menjalankan arahan Pemerintah untuk membangun Green Super Grid atau …