ACEH TAMIANG – Setelah berhasil mengamankan sistem kelistrikan saat periode Natal 2025, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo kembali turun langsung untuk mengawal keandalan pasokan listrik pada pergantian tahun baru 2026.
Dirinya memimpin langsung siaga kelistrikan nasional seluruh unit PLN se-Indonesia, subholding, dan anak perusahaan melalui teleconference kesiapan menjelang pergantian tahun dari PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kuala Simpang, Aceh Tamiang pada Rabu, (31/12). Pihaknya tetap melaksanakan pengamanan kelistrikan secara menyeluruh, meski potensi keramaian relatif menurun seiring adanya penyesuaian aktivitas perayaan di beberapa daerah sebagai bentuk kepedulian terhadap wilayah terdampak bencana di Sumatra.
“Pengamanan kelistrikan ini merupakan bentuk tanggung jawab PLN untuk memastikan seluruh masyarakat dapat menjalani malam pergantian tahun dengan aman dan nyaman, sekaligus tetap menghormati saudara-saudara kita di wilayah terdampak bencana. Oleh karena itu, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kami memastikan seluruh sistem kelistrikan nasional berada dalam kondisi siaga penuh langsung dari Aceh Tamiang,” ucap Darmawan.
Ia menyampaikan bahwa beban listrik nasional pada malam pergantian tahun diperkirakan mencapai sekitar 41,6 gigawatt (GW) dengan daya mampu seluruh pembangkit sebesar 70,8 GW. Kondisi tersebut memberikan cadangan daya dan keandalan suplai listrik yang cukup pada momen pergantian tahun.
”Dengan sistem yang lebih matang, digital, dan teruji, kami optimistis pergantian tahun baru 2026 akan berlangsung aman dan nyaman. Ini merupakan komitmen kami untuk menjalankan arahan Pemerintah dalam memberikan layanan kelistrikan yang prima bagi masyarakat, khususnya di momen spesial seperti malam pergantian tahun,” ujar Darmawan.
Untuk mengamankan pasokan di malam tahun baru 2026, lanjut Darmawan, PLN mengerahkan sebanyak 69 ribu personel yang tersebar di 3.402 posko, dan 137 command center di seluruh Indonesia. Para personel tersebut dibekali peralatan lengkap, meliputi 1.917 unit genset, 737 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), 1.338 Unit Gardu Bergerak (UGB), 434 unit truk crane, 4.720 mobil operasional, dan 4.412 motor operasional.
”Khusus untuk malam tahun baru, seluruh petugas PLN saat ini dalam kondisi siaga di seantero Indonesia. Pada malam ini, tentu saja kami juga terus mengawal pasokan listrik di 2.615 titik pusat-pusat keramaian dan layanan publik, sehingga perayaan tahun baru 2026 bisa berjalan dengan lancar,” sebut Darmawan.
Selanjutnya, guna menghadapi tantangan cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di pergantian tahun, PLN telah melakukan beberapa langkah antisipatif melalui asesmen dan pemeliharaan di seluruh lini operasi. PLN juga memastikan setiap potensi gangguan dapat direspons secara cepat bersamaan dengan protokol anti blackout.
Selain itu, koordinasi intensif dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun terus dilakukan. Melalui sinergi tersebut, kini informasi cuaca real-time telah terhubung langsung ke control center PLN. Hal ini tentunya mendukung proses pengambilan keputusan, sehingga dapat dilakukan lebih cepat dan tepat guna mengantisipasi gangguan yang akan terjadi.
”Semuanya dalam kondisi yang prima. Seluruh maintenance sudah kami lakukan sebelumnya. Sehingga sepanjang periode Siaga Nataru tidak ada kegiatan pemeliharaan. Kemudian juga kami memastikan sistem distribusi dan sistem pelayanan pelanggan tetap berlangsung dengan optimal,” kata Darmawan.
Bukan hanya itu, untuk menjaga kelancaran berbagai aktivitas di periode Siaga Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 yang berakhir pada 8 Januari, pihaknya akan terus melakukan monitoring 24 jam penuh secara langsung seluruh sistem kelistrikan.
“Harapan kami adalah dalam periode Natal dan tahun baru ini, saudara-saudara kita bisa menikmati momen kebersamaan keluarga dengan nyaman, penuh kehangatan, dan kebahagiaan,” pungkas Darmawan.
FOKUS ENERGI Berita Energi Terkini