Jakarta – Sebuah langkah nyata menuju inklusivitas dihadirkan oleh PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya dan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta melalui peluncuran program “Terang Aksara”. Program ini ditujukan untuk memberdayakan penyandang disabilitas netra dan rungu di Panti Sosial Bina Netra Rungu Wicara (PSBNRW) Cahaya Batin, Jakarta Timur.
Kegiatan yang diselenggarakan di PSBNRW Cahaya Batin, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Jumat (20/6) ini digelar untuk mengukuhkan sinergi antara PLN UID Jakarta Raya dan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta melalui penandatanganan Kesepakatan Bersama (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama. Adapun kerja sama yang disepakati meliputi pelatihan bahasa isyarat, pelatihan komputer berbicara, pemberian perlengkapan, fasilitas dan sarana pendukung pelatihan berbasis teknologi.
Program ini merupakan inisiatif Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UID Jakarta Raya untuk memberikan pembinaan pada bidang Digitalisasi Pendidikan dan Pemberdayaan Kelompok Rentan, khususnya untuk penyandang disabilitas. Sebagai bagian dari program TJSL, PLN UID Jakarta Raya mengalokasikan dukungan senilai 500 juta Rupiah untuk penyediaan fasilitas dan pelatihan teknologi bagi siswa penyandang disabilitas tuna rungu dan tuna netra serta sertifikasi pendamping.
General Manager PLN UID Jakarta Raya, Moch. Andy Adchaminoerdin, menegaskan bahwa “Terang Aksara” bukan sekadar program sosial, melainkan bagian dari komitmen PLN untuk menciptakan dampak jangka panjang dan kolaborasi positif untuk kota Jakarta lebih baik.
“PLN tidak hanya hadir untuk menyediakan listrik, tapi juga berkomitmen membawa terang dalam arti yang lebih luas. Terang dalam bentuk literasi, pendidikan, dan juga pemberdayaan. PLN UID Jaya pada khususnya, berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari ekosistem pembangunan Jakarta dan berkolaborasi dengan Pemprov DKI,” ungkap Andy pada saat memberikan sambutan.
Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Iqbal Akbarudin yang turut menghadiri acara tersebut mengungkapkan harapannya agar program pemberdayaan serupa juga dapat dilanjutkan dan diterapkan di tempat lain.
“Semoga inisiatif ini tidak berhenti di sini dan terus berlanjut juga di tempat lain. Langkah awal ini semoga memberikan dampak positif agar bisa membawa perubahan yang lebih besar bagi Jakarta menuju Jakarta inklusif, Jakarta kota global. Terima kasih, PLN Keren,” ujar Iqbal.
Acara peresmian diwarnai dengan penampilan memukau dari siswa-siswi penyandang disabilitas. Mulai dari lagu pembuka, musik, hingga tarian tradisional seperti Tari Papua dan Tari Saman, semuanya menunjukkan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berkarya.
Kepala Panti PSBNRW Cahaya Batin, Ucu Rahayu menyampaikan rasa bangganya karena anak didiknya berkesempatan tampil percaya diri di hadapan pejabat dan tamu undangan.
“Kami bangga karena hari ini siswa binaan kami bisa berkesempatan untuk tampil di hadapan Bapak dan Ibu dari Pemprov juga PLN. Kami tentunya berharap siswa-siswa bisa diberikan kesempatan lebih banyak untuk menampilkan bakat luar biasa mereka ke depannya,” ujar Ucu.
PLN UID Jakarta Raya menegaskan bahwa program ini bukan sebatas seremoni, melainkan awal dari komitmen berkelanjutan. Monitoring, evaluasi, pendampingan, dan pelaporan secara berkala akan terus dilakukan bersama dengan pihak terkait dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memastikan dampak positifnya terasa secara nyata.
Kegiatan peresmian kerja sama Program Terang Aksara ini diakhiri dengan sesi praktek Bahasa isyarat dengan CEO PT Pusat Tuli Indonesia selaku pengajar dan pemateri program, Phieter Angdieka dan tinjauan lokasi ruang belajar PSBNRW oleh seluruh tamu undangan.