JAKARTA – PLN Nusantara Power (PLN NP) melalui anak usahanya, PLN Nusantara Renewables (PLN NR), kembali melakukan langkah strategis dalam mendukung percepatan transisi energi dan peningkatan kapasitas energi bersih di Indonesia. PLN NR bersama GD Power resmi menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan PLN untuk pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Karangkates berkapasitas 100 MWac pada Selasa (13/8) di Jakarta.
Pembangunan PLTS Terapung Karangkates akan memanfaatkan luasan permukaan Waduk Karangkates di Malang, Jawa Timur. Saat ini waduk tersebut telah dimanfaatkan PLN NP untuk mengoperasikan PLTA Sutami dengan kapasitas 3 x 35 MW. Pengembangan PLTS tersebut akan makin memaksimalkan pemanfaatan waduk Sutami sebagai sumber energi terbarukan.
Proyek ini juga menambah portofolio pembangkit EBT PLN NP melalui PLN NR, yang sebelumnya telah sukses mengembangkan PLTS Terapung Cirata 145 MWac, sinkronisasi PLTS IKN 10 MW dilanjutkan menuju 50 MW, serta berbagai proyek energi terbarukan lainnya yang terus diakselerasi progresnya seperti PLTS Terapung Tembesi, PLTA Batang Toru, dan PLTB Tanah Laut.
Pengembangan berbagai pembangkit EBT menjadi bentuk konkret komitmen PLN NP Group dalam membantu pemerintah mencapai target bauran energi terbarukan. Selain itu juga menjadi langkah strategis Perusahaan dalam mendukung percepatan transisi energi di Indonesia, menjawab tantangan perubahan iklim, serta pemanfaatan energi terbarukan yang melimpah di tanah air.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan transisi energi merupakan jembatan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan. “Proses ini tidak bisa dilakukan secara terburu-buru. Transisi energi harus dilakukan secara kolaboratif dan berkelanjutan. Saat ini, PLN sedang mendesain ulang strategi pembangunan untuk menyediakan energi bersih yang terjangkau, demi menjaga pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Darmawan.
Authorized Representative GD Power, Zhao Zhigang mengatakan, dalam transformasi energi global, pengembangan dan pemanfaatan energi bersih telah menjadi target utama pemerintah dan perusahaan di seluruh dunia. Hal ini tak lepas dari tantangan perubahan iklim yang kini semakin nyata. Zhao menegaskan GD Power siap berkolaborasi dengan setiap pemangku kepentingan untuk menyukseskan proyek PLTS Terapung Karangkates.
“Kami menyadari bahwa keberhasilan proyek ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk PLN dan anak perusahaannya, pemerintah daerah, serta masyarakat setempat. Kami berkomitmen untuk menjalankan proyek ini dengan prinsip keterbukaan, kerjasama saling menguntungkan, dan partisipasi aktif dalam setiap tahapan operasional pembangunan,” ungkap Zhao
Kolaborasi dalam pengembangan PLTS Terapung Karangkates merupakan solusi untuk menghadirkan energi bersih dengan memaksimalkan potensi waduk yang ada di tanah air. Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah mengungkapkan kolaborasi tersebut sebagai langkah strategis dari komitmen Perusahaan dalam menyediakan energi bersih dan berkelanjutan.
“Pengembangan PLTS Terapung Karangkates adalah bukti nyata komitmen PLN NP dalam mempercepat transformasi energi di Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi waduk yang ada, kami tidak hanya menghadirkan solusi energi yang ramah lingkungan, tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional. Kolaborasi ini akan menjadi model bagi inisiatif serupa di masa depan, mendorong terciptanya sistem energi yang lebih berkelanjutan dan inklusif,” kata Ruly.
Penandatanganan LoI menjadi tonggak penting dalam pengembangan PLTS Terapung Karangkates dan menunjukkan komitmen PLN NP Grup untuk terus berinovasi dalam menyediakan solusi energi berkelanjutan bagi Indonesia. Proyek ini diharapkan menjadi contoh sukses dari kerjasama internasional dalam bidang energi terbarukan, yang tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia, tetapi juga bagi komunitas global dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.