JAKARTA – Inisiatif PLN Nusantara Power (PLN NP) dalam pengembangan pemanfaatan hidrogen sebagai energi alternatif mendapatkan perhatian ilmuwan muda dan pemerhati energi dari sejumlah negara. Para ilmuwan muda dari Inggris, Arab Saudi, Amerika Serikat, Perancis, India, Jepang, Australia, Kanada, Italia, dan Indonesia pada Sabtu, 13 Juli 2024, mengunjungi fasilitas green hydrogen plant (GHP) PLN NP di Muara Karang. Mereka bahkan menjajal langsung H-E Nusantara, kendaraan modifikasi berbahan bakar hidrogen yang dikembangkan oleh PLN NP.
Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan Research and Development 20 (RD 20) for Clean Energy Technology Summer School 2024 yang diselenggarakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 7 – 13 Juli 2024. Kegiatan ini mengumpulkan peneliti muda dari negara-negara G20 untuk mengeksplorasi isu terkait transisi energi dan upaya dekarbonisasi. Kehadiran peserta RD 20 Summer School 2024 ke Muara Karang menjadi kesempatan baik bagi PLN NP untuk memaparkan pengembangan hidrogen di Indonesia, khususnya pada sektor pembangkit.
Kepala Pusat Riset Teknologi Industri Proses dan Manufaktur BRIN, Hens Saputra mengapresiasi dukungan penuh PLN NP dalam pelaksanaan RD 20 Summer School. Kunjungan ke Muara Karang memberikan kesempatan bagi para peserta untuk melihat secara langsung aksi nyata inovasi-inovasi green energy yang telah dilakukan oleh Indonesia.
“Kami menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kolaborasi dalam pelaksanaan RD 20 Summer School. Seluruh delegasi terkesan atas capaian yang dilakukan UP Muara Karang sebagai perintis dalam penggunaan energi bersih khsusnya energi masa depan yakni hidrogen. Semoga kegiatan ini dapat menguatkan kolaborasi bersama untuk meningkatkan energi hijau di Indonesia,” kata Hens.
Lebih lanjut Hens mengungkapkan apa yang dilakukan PLN NP dalam pemanfaatan hidrogen melalui pengembangan GHP di Muara Karang serta HE-Nusantara dapat dijadikan percontohan bukan hanya di Indonesia, numun juga dunia. Apa yang dilakukan bukan hanya riset laboratorium, namun telah masuk dalam skala implementasi.
GHP Muara Karang merupakan GHP pertama di Indonesia yang dikembangkan oleh PLN NP dengan memanfaatkan fasilitas pendingin pada PLTGU Muara Karang. GHP yang diresmikan pada 9 Okober tahun lalu ini mampu menghasilkan 51 ton hidrogen hijau per tahun. Produksinya menyumbang lebih dari 60 % total produksi GHP yang dimiliki oleh PLN NP sebesar 112 ton per tahun.
Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah menyatakan inovasi dalam pemanfaatan energi terbarukan merupakan salah satu kunci dalam mencapai masa depan energi yang berkelanjutan.
“PLN Nusantara Power berkomitmen untuk menjadi pionir dalam menciptakan ekosistem hidrogen di Indonesia. Dengan memanfaatkan Hydrogen Generator unit dan modifikasi minor berupa penggunaan PLTS dan Renewable Energy Certificate (REC), kami dapat memproduksi green hydrogen yang lebih ekonomis dan kompetitif,” tutur Ruly.
PLN Nusantara Power telah melakukan beberapa studi terkait pemanfaatan hidrogen maupun amonia pada sektor pembangkit listrik. Diantaranya uji coba ammonia co-firing di PLTU Gresik, fuel cell study dari energi terbarukan di PLTA Cirata, dan hydrogen fuel study pada PLTGU Muara Karang. Selain itu dilakukan juga study terkait tingkat kesiapan teknologi, bisnis, dan konsumen terkait pemanfataan amonia sebagai bahan bakar, teknologi fuel cell dari energi baru terbarukan, dan mobilitas kendaraan hidrogen.
Sejumlah mitra strategis digandeng PLN NP dalam pengembangan hidrogen, diantaranya IHI Japan, Mitsubishi Japan, BRIN, IFHE, dan ITS.