Wednesday , December 11 2024

PLN EPI Dorong Peningkatan Pemanfaatan Co-Firing Biomassa untuk Energi Berkelanjutan dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal

JAKARTA – – PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih melalui penerapan co-firing biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga untuk memberdayakan ekonomi lokal. Pada acara Lestari Summit 2024 yang diselenggarakan oleh Kompas Gramedia Grup di Hotel Raffles Jakarta (21/8), Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara dalam sesi presentasi Case Study menekankan pentingnya co-firing biomassa dalam mendukung keberlanjutan energi dan ekonomi Indonesia.

“Program co-firing yang kami terapkan di PLN merupakan bagian dari transformasi menuju energi yang lebih hijau dan ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan biomassa lokal, kami tidak hanya mampu menurunkan emisi karbon hingga 11 juta ton CO2 per tahun, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui penyediaan bahan bakar biomassa,” ujar Iwan Agung Firstantara.

Program co-firing PLN EPI melibatkan penggunaan biomassa dari berbagai sumber, termasuk limbah pertanian dan perkebunan seperti sekam padi, bonggol jagung, serbuk gergaji, serta cangkang sawit dan bukan berasal dari deforestasi. Biomassa ini digunakan sebagai bahan bakar tambahan yang disubstitusi dengan batubara dalam pembakaran PLTU. Hingga akhir tahun 2023, sebanyak 46 dari 52 PLTU yang dikelola oleh PLN Grup telah berhasil mengimplementasikan program ini.

Menurut Iwan, Implementasi co-firing ini memberikan dampak nyata bagi ekonomi lokal. Melalui kemitraan dengan petani dan industri kecil, PLN EPI telah menciptakan ekosistem yang tidak hanya berkelanjutan tetapi juga mendukung kesejahteraan masyarakat setempat.

“Kami melibatkan lebih dari 1,25 juta masyarakat dalam rantai pasok biomassa yang mencakup pengumpulan limbah, produksi, hingga distribusi rantai pasok, serta penanaman dan pengembangan ekosistem biomassa di 52 PLTU yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air dan sirkular ekonomi ini memiliki skala ekonomi Rp 9,43 triliun,” kata Iwan Agung.

Iwan Agung juga menyampaikan bahwa PLN EPI akan terus memperluas program co-firing biomassa dengan target pemanfaatan hingga 10,2 juta ton biomassa per tahun pada 2031. Hal ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk mencapai bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025.

Lebih lanjut, Iwan Agung menyampaikan pada tahun 2021 PLN EPI sudah melakukan subtitusi batu bara dengan biomassa sebanyak 250 ribu ton, meningkat menjadi 500 ribu ton pada 2022, selanjutnya naik kembali menjadi 1 juta ton pada tahun 2023.

“Dan pada tahun ini kita mempunyai target 2 juta ton lebih untuk pembakaran biomassa,” kata dia.

“Kami optimis bahwa dengan kolaborasi dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, PLN EPI dapat terus berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia, khususnya dalam aspek lingkungan dan ekonomi,” tambahnya.

Dengan penerapan co-firing ini, PLN EPI tidak hanya memperkuat posisinya sebagai penyedia energi primer, tetapi juga sebagai penggerak utama dalam upaya transformasi energi nasional yang berkelanjutan.

Melalui Lestari Summit 2024, CEO KG Media CEO KG Media, Andy Budiman memfasilitasi dialog antara para pemangku kepentingan untuk menciptakan kebijakan dan keputusan yang berkelanjutan. Mengusung tema “Fostering Sustainability Through Inclusive Local Practice and Policy Making“, Lestari Summit 2024 yang berfokus pada empat pilar utama inklusivitas, praktik lokal, kebijakan, dan transisi ini juga sekaligus membuka kesempatan kolaborasi dari para pihak untuk mencapai SDGs di Indonesia.

Cek juga

Kirim 6 Ton Sampah Biomassa ke PLTU Lontar, PLN UID Jaya Dukung Energi Ramah Lingkungan

Jakarta, fokusenergi.com — PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya berhasil mengirimkan 6 ton sampah …