Kemitraan Xurya dan PLN UID Jawa Barat menjadi langkah nyata untuk mempercepat adopsi dan peralihan menuju sumber energi
JAKARTA, fokusenergi.com – Xurya, startup energi terbarukan yang mempelopori metode Rp0,- dalam pembiayaan PLTS Atap, melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat pada hari Kamis (27/07) lalu yang bertujuan untuk mendorong pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di wilayah Jawa Barat. Xurya dan PLN UID Jabar sepakat untuk bekerjasama dalam mempermudah masyarakat untuk mengelola dan mendapatkan EBT di wilayah Jawa Barat. Sebelumnya, Xurya juga telah melakukan kerjasama dengan PLN Icon Plus di awal bulan Juli lalu.
Eka Himawan, Managing Director Xurya mengatakan, “Kami sangat antusias menyambut kerjasama dengan PLN UID Jabar dalam mendorong akselerasi pemanfaatan EBT di wilayah Jawa Barat. PLN dan Xurya memiliki keahlian yang berbeda. Namun justru karena inilah, saya yakin bahwa kerja sama antara PLN dan Xurya akan menggabungkan keahlian dan pengalaman yang terbaik dari kedua belah pihak dalam menciptakan dampak positif bagi upaya menjaga keberlanjutan lingkungan. Khususnya kolaborasi ini juga akan membawa EBT lebih dekat kepada para pelaku industri di wilayah Jawa Barat, dan dengan demikian akan mendorong adopsi energi bersih yang lebih luas.”
Salah satu fokus utama kerja sama ini adalah program Renewable Energy Certificate (REC), di mana Xurya akan menjadi salah satu mitra resmi PLN UID Jabar untuk penjualan REC. REC adalah mekanisme sertifikasi energi bersih yang memungkinkan perusahaan atau entitas lain untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pengembangan EBT dengan cara membeli sertifikat energi bersih dari suatu pembangkit EBT untuk digunakan sebagai pengurang akuntansi emisi karbon. Merujuk pada data internal PLN UID Jabar, hingga Juli 2023 ini, REC yang telah diterbitkan oleh PLN UID Jabar berkisar 416.333 unit dari 369 transaksi. Dengan MoU ini, diharapkan REC milik PLN akan lebih banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang tentunya akan semakin mendorong perkembangan EBT yang berkelanjutan.
Sebelumnya, pada siaran pers pada tanggal 14 Desember 2021, Kementerian ESDM sempat membeberkan bahwa sebagai bagian dari pencapaian target bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025, swasta diharapkan akan mengembangkan 54.4% dari total 3,2 GWp PLTS on-grid. Mengingat Xurya merupakan salah satu perusahaan terbesar di bidang PLTS Atap untuk sektor komersial dan industri, MoU ini merupakan langkah strategis PLN UID Jabar dan Xurya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga
lingkungan. Melalui kerja sama ini, Xurya dan PLN UID Jabar berkomitmen untuk bersama-sama mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil serta diharapkan dapat membuka pintu menuju kesempatan ekonomi yang lebih baik dan kelestarian lingkungan di Jawa Barat.
Dalam pernyataan bersama, kedua perusahaan juga menyatakan komitmen mereka untuk meningkatkan pemanfaatan EBT dalam portofolio energi di wilayah Jawa Barat, contohnya dengan koordinasi lebih erat lagi dan secara periodik dalam menindaklanjuti perizinan layanan EBT di Jawa Barat.
Susiana Mutia, General Manager PLN UID Jawa Barat mengatakan “Kerja sama ini merupakan sebuah langkah inovatif PLN UID Jabar dalam mendukung program Electrifying Lifestyle sebagai bagian dari upaya PLN untuk mendukung pemerintah meningkatkan pemanfaatan EBT. Kerja sama ini sejalan dengan visi kami untuk menjadi perusahaan listrik berkelas dunia yang berkontribusi dalam pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Ini juga adalah bagian dari komitmen kami untuk terus berinovasi, memperluas penggunaan energi terbarukan, dan menjalankan praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Kerja sama dengan Xurya akan membantu kami dalam mempermudah masyarakat di Jawa Barat, khususnya pelaku industri, untuk mengelola dan mendapatkan EBT. ”
Hingga saat ini, Xurya telah memiliki lebih dari 100 proyek PLTS Atap yang tersebar di Medan, Palembang, Lampung, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Makassar. Proyek PLTS Atap Xurya diperkirakan mampu memproduksi lebih dari 130 juta kWh energi bersih dan membuat lebih dari 3.100 ketersediaan lapangan pekerjaan hijau.