“Novel ini menyampaikan pesan mendalam kepada kita semua untuk selalu ikhlas dan tawakal dalam setiap menghadapi momen ujian dari Allah SWT”Lely Lainisy
JAKARTA — Di tengah meningkatnya perhatian terhadap isu infertilitas di Indonesia, penulis Lely Lainisy resmi mempersembahkan novel terbarunya bertajuk Sotiras. Peluncuran novel ini berlangsung hari ini di Gramedia Matraman, Jakarta, dihadiri oleh para pembaca, komunitas literasi, dan media.
Diterbitkan oleh Dapur Kreatif, Sotiras tak hanya menyuguhkan kisah fiksi emosional, namun juga mengangkat realitas yang dihadapi jutaan pasangan di Indonesia: perjuangan dalam program bayi berbantu yang penuh harap, kecemasan, kekecewaan, namun juga keteguhan hati untuk menerima apa pun hasilnya.
“Saya menulis Sotiras bukan hanya sebagai karya fiksi saja, tapi sebagai bentuk empati kepada mereka yang menjalani perjuangan panjang dan sunyi dalam mendapatkan anak. Buku ini adalah suara mereka,” ungkap Lely dalam sesi peluncuran di Gramedia Matraman, Jum’at (23/05/2025).
“Saya ingin pembaca bisa merasakan, memahami, bahkan turut menangis dan tersenyum bersama Alea dan Zabir, tokoh utama dalam novel ini,”tambahnya

Data dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2022 memang menunjukkan fakta 10 hingga 15 persen dari 39,8 juta pasangan usia subur di Indonesia mengalami infertilitas. Ini berarti sekitar 4–6 juta pasangan sedang menghadapi tantangan serupa dengan yang dialami oleh tokoh dalam Sotiras. Angka infertilitas di Indonesia tersebut konsisten dengan perkiraan global (WHO menyebut sekitar 1 dari 6 orang dewasa di dunia mengalami infertilitas).
“Infertilitas bukan hanya soal medis,” ujar Lely. “Ada banyak aspek emosional dan spiritual yang sering kali diabaikan. Di sanalah Sotiras hadir—mengisi ruang sunyi itu, memberi empati, dan semoga juga harapan.”
Novel Sotiras bercerita tentang perjalanan Alea, seorang perempuan yang menghadapi kenyataan pahit tentang sulitnya menjadi seorang ibu. Bersama sang suami, Zabir, Alea menjelajahi proses mendapatkan buah hati yang penuh lika-liku, rasa sakit, kecewa hingga pilihan sulit saat harus kehilangan. Namun di balik segala kepedihan itu, lahir kekuatan, cinta tanpa syarat, dan harapan akan keajaiban.
“Saya ingin pembaca tahu bahwa meski cerita ini fiktif, inspirasi dan emosinya nyata,” kata Lely. “Saya berbicara dengan banyak pasangan, mendengar cerita mereka, dan mencoba menuangkannya dalam kata-kata. Saya ingin mereka merasa tidak sendirian. “Melalui kisah ini, saya ingin menyampaikan bahwa keikhlasan dan kekuatan mental adalah kunci dalam setiap perjuangan,” tambah Lely.

Sotiras menghadirkan narasi menyentuh yang siap menggugah hati para pembacanya. Lely berharap buku ini tak hanya dibaca, tapi juga dirasakan, menjadi teman di saat-saat gelap, dan lentera di ujung harapan.
Novel Sotiras kini sudah tersedia di seluruh toko buku Gramedia dan berbagai platform penjualan daring.