Friday , September 13 2024

Edi Permadi: Banyak Manfaatnya Blockchain Diterapkan Di Pertambangan dan Sumber Kekayaan Alam Indonesia

JAKARTA – Data memiliki peran penting dalam kehidupan manusia terutama ketika harus mengambil sebuah keputusan. Terkait dengan tata kelola data ini dikenal sebuah system yang disebut Blockchain. Secara sederhana Blockchain adalah mekanisme basis data lanjutan yang memungkinkan berbagi informasi secara transparan dalam jaringan bisnis.

Blockchain akan menyimpan data dalam blok yang dihubungkan bersama dalam satu rangkaian. Data yang tersimpan ini bersifat konsisten secara kronologis dan tidak dapat menghapus atau mengubah rantai tanpa kesepakatan dengan jaringan.

Pakar pertambangan, Edi Permadi menyebutkan Blockchain bisa menjadi solusi bagi tata kelola data nasional dalam berbagai aspek. “Blockchain sebagai system pengelompokan data dapat digunakan Indonesia untuk menata data nasional. Apalagi teknologi ini telah didukung oleh prinsip-prinsip WEB3,” terang Edi saat menjadi salah satu pembicara dalam diskusi bertajuk Bali Blockchain Summit pada Selasa (20/8).

Tidak hanya dalam konteks negara, Blockchain ini juga bisa diterapkan di industri pertambangan dan hasil kekayaan alam lainnya. Sebagai negara yang kaya akan sumber kekayaan alam, Indonesia berada di garis depan transformasi digital ini termasuk dalam industri pertambangan emas. Dengan memanfaatkan teknologi blockchain dan Internet of Things (IoT), Indonesia dapat mengembangkan infrastruktur legitimasi yang memungkinkan pelacakan aktivitas penambangan yang transparan dan aman dari hulu ke hilir.

Menurut Edi ada sejumlah manfaat yang bisa diperoleh dari pemanfaatan WEB 3 dan IoT dalam kegiatan pertambangan termasuk pertambangan emas. Mulai dari aspek transparansi sampai pada aspek keamanan data.

“Dengan blockchain, setiap transaksi dan aktivitas dalam rantai pasokan emas, mulai dari pengadaan bahan baku hingga produksi dan penjualan, dapat dicatat dengan aman dan tidak dapat diubah. Ini memastikan bahwa semua data tetap transparan dan dapat diakses oleh pihak yang berwenang,”terang Edi Permadi yang juga adalah Presiden Direktur PT J Resources Asia Pasifik,Tbk (PSAB). Sebuah perusahaan tambang emas nasional.

Aspek lainnya adalah pelacakan autentik dari produk tambang dari Hulu ke Hilir. Teknologi IoT memungkinkan sensor yang dipasang di berbagai tahap penambangan akan mengirimkan data secara realtime ke blockchain.

“Hal ini akan memastikan bahwa setiap langkah dalam proses penambangan, mulai dari pengadaan bijih emas hingga produksi dan distribusi, dapat ditelusuri kembali ke sumbernya, sehingga memastikan legitimasi dan kepatuhan terhadap peraturan,” tandas Edi yang juga Taprof Lemhanas RI Bidang Sumber Kekayaan Alam.

Manfaat lain dari pemanfaatan berupa efisiensi operasional dan produksi. Menurutnya dengan integrasi teknologi ini, operasi dan produksi penambangan emas dapat dioptimalkan melalui analisis data yang akurat dan integrasi sistem yang lebih baik. Hal ini akan meningkatkan efisiensi sekaligus mengurangi risiko yang terkait dengan penipuan dan kegiatan ilegal.
Lalu Blockchain juga akan meningkatkan keberlanjutan dan reputasi pasar.

Penerapan WEB 3 juga akan memudahkan industri pertambangan emas Indonesia dalam memantau dan mengelola dampak lingkungan dari kegiatan pertambangan. Sehingga pada akhirnya bisa mewujudkan praktik pertambangan yang lebih berkelanjutan.

“Selain itu, transparansi dalam pengadaan, produksi, dan penjualan meningkatkan reputasi pasar produk emas Indonesia secara global,” tandasnya.

Hal lain yang juga tidak kalah penting adalah nilai produk pertambangan Indonesia akan meningkat. “Dengan data yang terdesentralisasi dan transparan, produk emas dari Indonesia akan memperoleh nilai tambah karena jaminan keaslian dan keterlacakan yang dapat diverifikasi oleh konsumen akhir, baik di pasar lokal maupun internasional,” tutupnya.

Oleh karenanya menurut Edi, sudah saatnya industri pertambangan Indonesia memanfaatkan teknologi Blockchain ini dalam kegiatan operasi pertambangan. Akan ada banyak manfaat yang diperoleh secara khusus dari aspek transparansi. Tentunya penerapan sistem ini harus melalui bisnis process yang sustainable melalui WEB 2 terlebih dahulu.
Upaya pemerintah melakukan digitalisasi melalui MODI dan SIMBARA memudahkan loncatan digital lanjutan untuk kompilasi data Nasional yang terintrgrasi yang lebih aman melalui penerapan WEB 3.
Selain dari komoditas pertambangan, Blockchain juga sangat membantu untuk meningkatkan kredibilitas komoditas Sawit Nasional. Penerapan Indonesian Sustainable Palm Oil merupakan langkah strategis untuk landasan langkah berikutnya untuk penerapan Blockchain teknologi.

Cara pandang Wawasan Nusantara memperlihatkan bahwa kepulauan Indonesia adalah blocks dari Blockchain yang diikat oleh Sila Ketiga Pancasila. Sehingga secara prinsip teknologi negara kita sudah sesuai untuk penerapan teknologi Blockchain islands of integriti. Dirgahayu Negara Kesatuan Republik Indonesia ke 79.

Cek juga

Penjualan Tumbuh 15 Persen, Bukit Asam (PTBA) Raih Laba Bersih Rp 2,03 Triliun di Semester I 2024

JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID, berhasil …