Wednesday , August 6 2025

Harita Nickel: Mengintegrasikan ESG Demi Masa Depan Berkelanjutan

Sebagai salah satu perusahaan pertambangan nickel terkemuka di Indonesia, Harita Nickel yang beroperasi di Pulau Obi Halmahera Selatan, menunjukkan komitmen kuat terhadap prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG). Operasional perusahaan ini tidak hanya fokus pada penambangan, tapi juga membangun masa depan bersama masyarakat lokal.

Di jantung Pulau Obi Harita Nickel  tidak hanya menambang sumber daya alam, tetapi juga merancang masa depan industri pertambangan Indonesia. Dengan inovasi tanpa henti,  Harita mengoptimalkan teknologi pertambangan demi meningkatkan produktivitas, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan.

Dindin Makinudin, General Manager Community Affair Harita Nickel, menyatakan bahwa Harita Nickel telah  menciptakan lebih dari 22.000 lapangan kerja, dengan 45% di antaranya diserap oleh penduduk lokal di Maluku Utara.

“Tidak hanya peluang kerja, tetapi juga membuka peluang berusaha. Masyarakat mau mengikuti syarat dan ketentuan yang ditentukan perusahaan baik dari segi kualitas, kuantitas dan kontinuitasnya. Harapannya dengan adanya peluang tersebut menjadi pemantik hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan antara perusahaan dengan masyarakat yang ada disekitarnya,” jelas Dindin.

Dindin menambahkan, dari sisi Aspek Lingkungan Harita Nickel telah mengimplementasikan praktik ESG yang ketat, seperti pengendalian emisi, konservasi lahan dan laut, serta standar keselamatan zero-fatality. Harita Nickel sendiri saat ini sedang menjalani audit secara sukarela terhadap standar pertambangan global paling ketat di dunia, yakni Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA) sebagai lembaga independen ESG dunia. Harita Nickel menjadi perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi pertama di Indonesia yang berkomitmen untuk diaudit IRMA.

Komitmen untuk menyelaraskan industri nasional dengan standar global tidak hanya memastikan manfaat jangka panjang untuk masyarakat dan lingkungan, namun juga menunjukkan industri nikel nasional selaras dengan standar kepatuhan tertinggi di dunia.

Audit ini telah berlangsung sejak 2023 dan hasilnya akan rampung dalam waktu dekat. SCS Global Services, firma audit independen yang disetujui IRMA, melakukan penilaian, yang mencakup kajian dokumen (tahap 1) yang telah dilakukan sejak Oktober 2024 , diikuti oleh audit lapangan (tahap 2) pada April 2025. Total, ada lebih dari 400 persyaratan standar IRMA yang akan melalui proses audit. Penilaian dilakukan menggunakan informasi dari berbagai unsur seperti anggota masyarakat sekitar, pejabat publik, perwakilan tenaga kerja, atau pihak berkepentingan lainnya.

“Dari sisi aspek Sosial Perusahaan telah menciptakan 729 peluang ekonomi, termasuk 65 bisnis pemasok lokal dan 26 kelompok petani. Pendapatan bisnis lokal mencapai Rp 14 miliar per bulan. Harita Nickel juga menjalankan program sosial terintegrasi, seperti penyediaan makanan gratis untuk anak sekolah, pelatihan guru, klinik kesehatan, dan perbaikan infrastruktur,”pungkas Dindin

Hendra Gunawan, Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan posisi Indonesia hingga kini merupakan sebagai pemain utama Nikel dunia karena tercatat 5,3 miliar ton ore cadangannya yang bisa diproduksikan, serta mencapai 18,5 miliar ton ore sumber daya tersebar utamanya di timur Indonesia. “Ini peluang dan tantangan dalam upaya transisi energi,” ujar Hendra.

Hendra menuturkan dalam rangka mendukung transisi energi, konsep pertambangan hijau merupakan suatu keniscayaan yang harus dijalankan sesuai dengan kerangka ESG.

“Sejalan hal tersebut, undang-undang pertambangan beserta peraturan turunnya terus mendukung dan mendorong pertambangan standar ESG sebagai landasan bagi praktik pertambangan hijau,” ujar Hendra.

Tri Budhi Soesilo, Akademisi Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (UI), menilai pelaku usaha tambang di Indonesia boleh dibilang telah menerapkan ESG cukup baik. Namun yang jadi masalah ada masyarakat yang tidak sabar dengan hasil dari apa yang sudah dilakukan oleh perusahaan untuk bisa beroperasi dengan memperhatikan lingkungan.

“Menggandeng jurnalis sebagai mitra seperti yang dilakukan Harita ini jadi jalan yang bagus untuk menyebarkan apa yang telah dilakukan perusahaan mensosialisasikan program keberlanjutan lingkungannya ke masyarakat,” jelas Tri Budhi.

Hilirisasi merupakan strategi penting untuk mencapai swasembada energi di Indonesia.  Dampak hilirisasi Harita Nickel bagi masyarakat Pulau Obi sangat positif! Masyarakat mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan berkat adanya perusahaan pertambangan nickel ini. Dikutip dari pernyataan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara, Aidil Adha, menyebutkan bahwa industri pertambangan dan pengolahan nikel menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di Pulau Obi, dengan pertumbuhan mencapai 16,79% pada 2021, 22,94% pada 2022, dan 20,49% pada 2023. Dengan demikian, hilirisasi Harita Nickel membawa dampak positif bagi masyarakat Pulau Obi, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan.

Cek juga

Harita Nickel Fokus Jalankan Operasional Yang Efisien dan Berkelanjutan

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan …