Friday , November 22 2024

Beli LPG dengan KTP, Sekjen DEN Beberkan Alternatif Lainnya

Fokusenergi.com, Jakarta – Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto berbicara mengenai pembelian gas LPG menggunakan KTP. Diskusi tersebut digelar dalam Indonesia Business Forum yang diselenggarakan oleh TVOne. Dalam diskusi tersebut juga hadir sebagai narasumber Abdul Kadir Karding sebagai perwakilan Komisi VII DPR RI, Kurtubi – Pengamat Migas, dan Tulus Abadi – Ketua Pengurus Harian YLKI.

Menurut Djoko Siswanto sebetulnya program pembelian gas elpiji 3 kg menggunakan KTP telah berlangsung lama, namun pelaksanaannya yang memang tidak sesuai. “Kalau secara manual memang sulit, sehingga satu-satunya jalan yang bisa mengawasi itu adalah dengan IT yang sedang disusun dan diujicoba oleh Pertamina. Kalau ini berhasil maka pelaksanaan secara resminya harus didukung dengan regulasi”, ujarnya

Lebih lanjut pria yang kerap disapa Djoksis tersebut menyatakan subsidi juga bisa langsung diberikan kepada masyarakat yang tepat sasaran. “Artinya selama ini yang disubsidi kan komoditinya, kedepannya subsidi ini bisa langsung diberikan masyarakat. Data masyarakat yang akan menerima subsidi ini harus disepakati menggunakan data yang terdaftar di P3KE misalnya”, imbuhnya.

Sementara itu menurut Tulus Abadi memang sangat sulit untuk mengembalikan sasaran penjualan elpiji 3kg seperti sedia kala karena adanya komitmen yang kurang dijaga hingga terjadi pembiaran.

“Seharunya ada distribusi tertutup untuk elpiji 3kg ini. Selain itu permasalahan harga yang terpaut jauh antara yang disubsidi dengan yang tidak bersubsidi ini, insting ekonomi apapun pasti akan memilih barang yang lebih murah apalagi dengan kualitas yang sama”, ungkapnya.

Menurut kurtubi, seharusnya yang dilakukan adalah meningkatkan produksi LPG dalam negeri karena kita memiliki sumber daya alamnya.

“C3 dan C4 yang merupakan bahan baku dari LPG ini ada di Natuna Utara yang masuk wilayah ZEE Indonesia dan diakui PBB. Jika ini bisa dilakukan maka kita dapat menekan impor LPG”, jelasnya.

Abdul Kadir Kading menambahkan bahwa data nasional ini harus disempurnakan kemudian perbaikan sistem distribusinya menggunakan sistem digital.

“Yang penting yang dapat subsidi ini adalah yang berhak. Ujicoba ini juga harus ada deadlinenya dan juga ada evaluasinya. Selain itu juga harus ada edukasi juga ke masyarakat”, ujarnya.

Diakhir Djoksis menambahkan bahwa saat ini DEN sedang mengembangkan Grand Stategi Energi Nasional (GSEN) yang salah satu programnya adalah meningkatkan produksi LPG dalam negeri baik dari kilang eksisting maupun lapangan gas baru dengan Mini LPG Plant. Januari tahun lalu Bapak Presiden juga telah ground breaking substitusi LPG dengan DME berasal dari batubara dan juga gas alam.

“Kita juga akan terus membangun jaringan gas rumah tangga. Hingga saat ini sudah lebih dari 800 ribu sambungan rumah tangga. Yang terakhir juga dengan kompor listrik”, pungkasnya. (*)

Cek juga

Dukung Keberlanjutan Energi, PT Pertamina EP Berpartisipasi di ADIPEC 2024

JAKARTA, Fokusenergi.com – PT Pertamina EP selaku Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, menjadi salah satu …