JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina terus membuktikan dukungannya dalam menghadapi transisi energi demi mencapai target Net Zero Emission melalui penjajakan kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kinerja perusahaan serta keberlanjutan bisnis. Kali ini PHE melaksanakan Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) Tentang Penjajakan Potensi dan Implementasi ISO dalam Penyelengaraan Proyek Carbon Capture Storage (CCS)/ Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dengan PT SUCOFINDO.
Simbolis Penandatangan MoU Tentang Penjajakan Potensi dan Implementasi ISO dalam Penyelengaraan Proyek CCS/CCUS antara PHE dengan SUCOFINDO ini dilakukan langsung oleh Direktur Keuangan dan Investasi PHE, Dannif Danusaputro dengan Direktur Layanan Industri PT SUCOFINDO Budi Utomo.
Penandatanganan yang dilaksanakan di kantor pusat PHE ini dilakukan sebagai bentuk komitmen sekaligus implementasi dari rangkaian program dekarbonisasi yang didukung penuh oleh PHE dalam menjalankan bisnis usaha hulu migas.
Teknologi CCS/CCUS merupakan tren baru dalam menghadapi transisi energi demi mencapai target Net Zero Emission global. Dengan semangat kebersamaan dalam menghadapi tantangan yang ada, implementasi CCS/CCUS di Indonesia diyakini akan dapat mendukung peningkatan produksi migas sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca.
Melalui penguatan kerja sama ini, PHE dan SUCOFINDO akan mematangkan dan menyiapkan rancangan model komersial terkait sertifikasi untuk pengembangan CCS/CCUS di fasilitas produksi atau area kerja PHE. “Kami yakin teman-teman SUCOFINDO sesuai dengan keahliannya, bisa mensupport kami dari sisi ISO dan dari sisi sertifikasi nanti Kedepannya. Karena kami melihat, kalau bisa dalam negeri, kenapa harus ke luar negeri lagi terkait sertifikasi ini,” terang Akbar, selaku VP Upstream Innovation PHE.
Penandatanganan MoU ini diharapkan menjadi sebuah momentum kerjasama antara PHE dan SUCOFINDO untuk bersama-sama menciptakan visi yang sama dalam mendukung dekarbonisasi sebagai bentuk Tanggung jawab bersama untuk menjalankan dan mencapai target Net Zero Emission di tahun 2060.
Dalam sambutannya, Direktur Keuangan dan Investasi PHE, Dannif Danusaputro, menyampaikan bahwa hal ini merupakan upaya penting bagi PHE dalam menjalankan bisnis perusahaan. “Ini inisiatif yang strategis sekali bagi PHE, karena pada intinya ini adalah salah satu inisiatif yang tidak hanya untuk mengurangi emisi CO2, tapi juga berpotensi untuk membuat bisnis baru untuk upstream yang cukup besar, karena Indonesia Itu bisa berpotensi menjadi Hub untuk CO2 storage,” ujar Dannif.
“Di sini saya melihat peran dari Sucofindo sangat penting, karena melakukan sertifikasi, melakukan assessment, ini proyek yang benar-benar harus bisa diterima oleh pihak internasional,” imbuh Dannif.
Senada dengan Dannif, dalam sambutannya, Direktur Layanan Industri PT SUCOFINDO, Budi Utomo, juga menyampaikan bahwa keterlibatan SUCOFINDO dalam proyek ini merupakan salah satu komitmen perusahaan sebagai sinergi sesama BUMN dalam mendukung upaya pemerintah melaksanakan program dekarbonisasi. Hal ini sesuai dengan RJPP BUMN 2025 -2034, dalam tema strategis 2034 bahwa BUMN menjadi pelopor ekonomi hijau, khususnya pada program CCS/ CCUS.
”Kami mensupport PHE untuk pengembangan CCS/ CCUS dalam skala nasional dan internasional melalui peranan SUCOFINDO, sebgai lembaga TIC, dan berlandaskan SNI ISO SNI ISO 27914, SNI ISO TC 27915, SNI ISO TC 27918, dan SNI ISO TC 27923, sesuai dengan skema CCS/CCUS,” ujar Budi Utomo.
MoU ini juga menunjukkan komitmen PHE dalam penurunan emisi karbon sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui investasi, pembukaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan bagi negara dalam rangka mendukung sinergi Badan Usaha Milik Negara (“BUMN”). Kedepannya kolaborasi ini dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya nasional melalui sinergitas BUMN untuk meningkatkan investasi dalam negeri.
Pengembangan teknologi CCS/CCUS sejalan dengan komitmen PHE untuk menerapkan Environmental, Social, & Governance (ESG) di semua lini bisnis perusahaan, untuk mendorong keberlanjutan bisnis di masa depan.
PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG. PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai member sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG. Mendukung aspek Governance, PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandard ISO 37001:2016.
PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Socially Responsible dan Good Governance.