JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus melakukan berbagai upaya, terobosan dan langkah-langkah out of the box untuk mendorong peningkatan lifting migas. Terdapat 4 (empat) kegiatan utama hulu migas yang berdampak langsung terhadap penambahan produksi migas yaitu kegiatan pemboran sumur pengembangan, well service, workover serta proyek-proyek hulu migas. Untuk memastikan bahwa program yang telah ditetapkan dan disetujui SKK Migas terlaksana sepenuhnya, sekaligus mencari terobosan dan upaya out of the box di sisa tahun 2024, Kepala SKK Migas mengumpulkan CEO KKKS di Jakarta minggu lalu (16/10).
Untuk tahun 2024, SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah menetapkan work, program & budget (WP&B) kegiatan pemboran sumur pengembangan, well service dan workover secara masif dan agresif. Hal ini terlihat dari target pemboran sumur pengembangan yang meningkat sebesar 17%, kegiatan workover ditargetkan meningkat 43% dan kegiatan well service ditargetkan meningkat 40%.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam arahannya menyampaikan bahwa program dan dana yang sudah disetujui di WPnB 2024 harus bisa dilaksanakan secara optimal, karena target produksi dan lifting tersebut dapat dicapai jika seluruh program di WPnB dilaksanakan. Dalam pengarahannya, Dwi juga menyinggung permintaan Presiden yang tidak boleh lifting minyak turun seliterpun, sehingga dia mengajak agar seluruh pimpinan KKKS memiliki sense of crisis & sense of urgency terkait situasi lifting minyak yang masih belum mencapai target.
“Bisa dan tidaknya meningkatkan lifting minyak dan gas, akan terlihat apakah semua kegiatan-kegiatan utama yang berkontribusi dalam menambah produksi bisa dijalankan. Jika hingga sekarang ini pencapaian kegiatan pemboran sumur pengembangan, wokrover dan well service masih dibawah target, maka akan sulit untuk bisa meningkatkan produksi minyak dan gas”, ujar Dwi.
Kemudian Dwi mengajak kepada pimpinan KKKS untuk melakukan best effort dan kerja cerdas agar program-program yang sudah disetujui SKK Migas dalam WPnB 2024 bisa seoptimal mungkin dikerjakan hingga akhir tahun. “Kita tahu bahwa tahun 2024 tinggal 2 bulan dan sekian hari, tetapi hal ini bisa kita kompensasi dengan pelaksanaan kegiatan pemboran, well service dan workover dengan lebih baik, dari sisi proses, penggunaan teknologi, memperbanyak SDM yang dilibatkan, waktu kerja yang ditambah dan lainnya, sehingga setiap kegiatan yang dilakukan bisa selesai lebih cepat dari pekerjaan diwaktu normal”, imbuhnya.
“Kita semua menyadari bahwa situasinya sudah tidak normal dan butuh best effort serta upaya-upaya yang out of the box. Oleh karena itu, saya minta agar para CEO KKKS untuk dapat lebih fokus dan mencari terobosan-terobosan agar kegiatan yang berdampak pada penambahan produksi migas dapat dituntaskan dan selesai lebih lebih cepat”, pinta Dwi.
“Saya memberikan apresiasi kepada KKKS yang hingga September 2024 telah menyelesaikan kegiatan sumur pengembangan, workover dan well service dengan jumlah lebih banyak dibandingkan capaian yang sama tahun lalu, yaitu kegiatan pemboran sumur pengembangan secara year on year (YoY) mencapai 109%, workover 120% dan well service 110%. Saya minta agar disisa tahun ini kecepatan penyelesaian kegiatan ditingkatkan, agar semua sumber daya yang ada dapat dioptimalkan agar diperoleh tambahan produksi minyak dan gas untuk dapat mendekatkan dengan target lifting yang telah ditetapkan”, pungkas Dwi.
Dalam pertemuan tersebut, CEO KKKS menyampaikan potensi-potensi penambahan produksi dari wilayah kerjanya yang dapat mendukung upaya peningkatan lifting. Mereka juga menyampaikan harapan agar hambatan di industri hulu migas diselesaikan. Hambatan yang sering ditemui antara lain terkait perizinan, AMDAL, tumpang tindih dengan lahan pertanian maupun kawasan hutan, kurangnya dukungan pemerintah daerah, infrastruktur gas yang harus terus dibangun agar dapat mengalirkan gas dari hulu ke pengguna gas.
Berdasarkan data di SKK Migas, hingga September 2024 kegiatan pemboran sumur pengembangan sudah mencapai 634 sumur dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 583 sumur. Untuk kegiatan work over telah diselesaikan 765 sumur dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 635 sumur. Adapun untuk well service hingga September 2024 sudah diselesaikan 27.868 kegiatan atau meningkat jika dibandingkan dengan realisasi perode yang sama tahun lalu sebanyak 25.406 kegiatan.