JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) INPEX Masela, LTD., yang
merupakan anak Perusahaan INPEX CORPORATION (INPEX), berhasil menyelesaikan rangkaian kegiatan dalam rangka melanjutkan pengembangan Proyek Lapangan Gas Abadi.
Sebagai operator proyek LNG Abadi di Wilayah Kerja Masela, INPEX Masela, LTD., bersama dengan mitra, PT Pertamina Hulu Energi Masela dan PETRONAS Masela, Sdn.Bhd., berkomitmen untuk terus
menjalankan pengembangan proyek ini dengan efisiensi yang tinggi, berkualitas dan mengutamakan prinsip HSSE (Health, Safety, Security, and Environment).
Salah satu pencapaian signifikan adalah penyelesaian kegiatan survei lapangan tambahan sebagai bagian dari melanjutkan proses persetujuan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL), yang mencakup data tambahan hasil observasi ekosistem terumbu karang dan hasil resolusi aspirasi mewakili Maluku Barat Daya (MBD). Proses ini melibatkan partisipasi aktif dari
Masyarakat dan akademisi yang berasal dari MBD yang aktif di Universitas Pattimura (UNPATTI).
Hasil tersebut akan diintegrasikan dalam revisi dokumen ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan Hidup) dan RKL-RPL (Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup – Rencana Pemantauan Lingkungan
Hidup).
SKK Migas juga telah menerima penyerahan hasil pengadaan tanah kawasan non-hutan seluas
kurang lebih 28.9 hektar untuk lokasi pembangunan salah satu fasilitas proyek LNG Abadi dari Tim Panitia Pengadaan Tanah (P2T) dari Kantor Wilayah BPN Maluku pada 19 Februari 2024 di Ambon,
Provinsi Maluku sebagai bentuk kontribusi dalam mendukung kelancaran proyek.
SKK Migas – INPEX telah memulai rangkaian kegiatan survei Geologi dan Geofisika (G&G) onshore
dan intertidal (zona pasang surut) sejak bulan Februari 2024 yang lalu. Kegiatan ini juga melibatkan sejumlah tenaga kerja lokal untuk mendukung pelaksanaannya.
Dalam waktu yang berdekatan, SKK Migas – INPEX berencana melaksanakan survei G&G offshore dengan melibatkan kontraktor terpilih, sebagai Langkah lebih lanjut untuk memastikan keberlanjutan
dan keberhasilan proyek ini.
Selain itu, INPEX sedang menjalankan studi-studi dengan pihak ketiga terkait dengan ruang lingkup CCS yang menjadi komponen penting di proyek LNG Abadi, antara lain kajian lanjutan CCS Abadi
Fase 1 mengenai Top Seal, Fault Seal dan 3D Geomechanics, kajian lanjutan CCS Abadi Fase 2 mengenai Reservoir Engineering Scope, dan kajian CO2 Injection Pipeline yang direncanakan akan
selesai pada tahun 2024.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro menyampaikan bahwa SKK
Migas mendorong INPEX untuk dapat melakukan berbagai langkah dan upaya guna memastikan bahwa apa yang direncanakan dapat dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditetapkan.
“Perkembangan yang ada, tidak lepas dari upaya SKK Migas untuk mendorong akselerasi pengembangan Proyek LNG Abadi sejak Pemerintah menyetujui revisi ke-2 POD I. melalui kegiatan kick off PMT di akhir Desember 2023 dan focus group discussion (FGD) di awal Februari 2024.Kami memberikan apresiasi atas komitmen yang kuat dari INPEX untuk melakukan eksekusi atas program
yang ada sehingga saat ini sudah banyak perkembangan positif kemajuan proyek tersebut”, ujar Hudi.
“Kami juga mendorong INPEX untuk dapat lebih aktif melakukan koordinasi dengan SKK Migas, sehingga jika ada kendala dapat segera dicarikan jalan keluar, agar proyek dengan investasi US$
20,9 miliar atau sekitar Rp 324 triliun dapat onstream di 2029 untuk mendukung target long term plan (LTP) produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari dapat diwujudkan”,imbuh Hudi.
Sementara itu, Vice President Corporate Services INPEX Masela, LTD. Henry Banjarnahor, memastikan bahwa INPEX akan terus berkoordinasi dan bersinergi secara kolektif dalam melaksanakan rangkaian pengembangan proyek LNG Abadi. “Apresiasi kami sampaikan kepada SKK Migas yang terus bersama-sama mengawal proyek ini, harapannya kelancaran dan keberhasilan
proyek ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia khususnya di Wilayah Timur Indonesia,” tambahnya.