JAKARTA – PT Elnusa Tbk (Elnusa), Perusahaan jasa energi dengan kompetensi inti pada jasa hulu migas, jasa distribusi dan logistik energi, serta jasa penunjang yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina, melaksanakan Virtual Management Walkthrough (VMWT) ke Project Welltesting Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) Mobile Testing Unit. Adapun tujuan pelaksanaan MWT ini adalah untuk memastikan kebijakan Health Safety Security & Environment (HSSE) Perusahaan telah dipahami oleh seluruh pekerja, memastikan kebijakan telah diterapkan di lapangan dan mendapatkan masukan adanya kendala di dalam penerapan kebiiakan HSSE.
Project Performance dari Mobile Testing Unit PHSS periode januari 2022 sampai dengan januari 2023 berhasil mencatatkan Zero Lost Time Injury (LTI). Selama periode tersebut juga tercatat 162.240 Man Hours tanpa adanya Lost Day Incident. Pencapaian ini dapat diraih berkat seluruh pekerja yang selalu berkomitmen menerapkan aspek HSSE dengan baik dalam operasional pekerjaan yang ditandai dengan adanya total 1.895 Hazard Observation Card (HOC) yang dilaporkan.
Pejabat MWT yang hadir adalah Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto L. Tobing, Vice President Asset Reliability & Productivity Elnusa Achmad Zaki, Senior Manager Enterprise Risk Management Elnusa Mira Puspitawati, Senior Manager Information System Elnusa Guruh Ariyanto, Vice President HSSE Elnusa Ramon Arias Pili, dan segenap tim yang tengah beroperasi.
Vice President HSSE Elnusa Ramon Arias Pili dalam kesempatan MWT tersebut menyampaikan bahwa HSSE Golden Rules dan 15 Corporate Life Saving Rules (CLSR) sangat penting menjadi landasan seluruh front liner dalam melakukan seluruh pekerjaan. Selain itu, Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto Lumbantobing dalam kesempatan tersebut juga menghimbau untuk selalu memberikan perhatian terhadap temuan unsafe act dan unsafe condition karena ini merupakan pondasi penting dalam keselamatan kerja.
“Pondasi unsafe act dan unsafe condition perlu diperhatikan dengan baik dan juga dievaluasi secara berkala demi memitigasi risiko kejadian yang tidak diinginkan bisa terjadi. Tools dan Equipment yang memang sudah tidak layak lagi untuk digunakan sudah sepatutnya untuk diganti demi terciptanya keselamatan kerja di wilayah operasi”. Pungkas Charles.